AbstrakBandeng duri lunak atau bandeng presto merupakan salah satu produk unggulan Kota Semarang. Para pengusaha kecil (tradisional) sebagai produsen bandeng duri lunak selama ini masih menemui beberapa permasalahan menyangkut aspek produksi, kualitas, dan manajemen usaha serta pemasaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu kelompok pengolah dan pemasar (Poklaksar) “Putri Tirang”, yang bergerak dalam usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, khusunya bandeng. Poklaksar “Putri Tirang” beranggotakan 10 orang, dengan ketua Ibu Mukhayanah, beralamat di Jl. Tapak RT 06 RW 04 Kelurahan Tugurejo, Kec. Tugu, Kota Semarang. Bidang usaha utama adalah pengolahan ikan, khusunya bandeng untuk dibuat bandeng duri lunak atau bandeng presto. Permasalahan utama mtra adalah pada aspek produksi, yaitu dalam memasak bandeng masih menggunakan panci presto konvensional sehingga berdampak pada produktivitas, kualitas, dan pemasaran bandeng presto. Sebagai solusinya, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan diterapkan teknologi pengolahan ikan berupa panci presto dengan pemanas listrik, yang terbukti lebih hemat daripada panci presto dengan bahan bakar LPG. Selain aspek produksi, dalam kegiatan ini juga akan ditangani permasalahan terkait aspek kualitas dan pemasaran produk. harus jelas, ringkas, dan deskriptif. Kata kunci: bandeng presto; produksi; panci presto; pemasaran AbstractSoft-boned milkfish, also known as "bandeng presto," is a flagship product of Semarang City. Small-scale (traditional) entrepreneurs producing soft-boned milkfish continue to face challenges related to production, quality, business management, and marketing. This activity aims to address the issues faced by the partner group, the "Putri Tirang" Fish Processing and Marketing Group (Poklaksar), which specializes in processing and marketing fishery products, particularly milkfish. The "Putri Tirang" group consists of 10 members, led by Mrs. Mukhayanah, and is located at Jl. Tapak RT 06 RW 04, Tugurejo Village, Tugu Sub-district, Semarang City. Their main business is fish processing, focusing on producing soft-boned milkfish or bandeng presto. The primary problem faced by the group lies in production, as they still use conventional pressure cookers, which affect the productivity, quality, and marketing of their products. As a solution, this community service activity introduces fish processing technology using electric pressure cookers, which are proven to be more cost-efficient than LPG-powered pressure cookers. In addition to addressing production issues, this activity also tackles problems related to product quality and marketing.  Keywords: soft-boned milkfish; production; pressure cooker; marketing
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025