Octavianti Paramita
Universitas Negeri Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penambahan Tepung Kulit Pisang Ambon (Musa Acuminanta Colla) Pada Sus Kering Terhadap Kualitas Inderawi, Kesukaan Masyarakat, Kandungan Serat dan Protein Nursanti Izzatullaili Adnani; Pudji Astuti; Rosidah Rosidah; Octavianti Paramita
Food Science and Culinary Education Journal Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas inderawi, kesukaan masyarakat dan kandungan serat serta protein pada penambahan tepung kulit pisang ambon (0%, 10%, 12.5%, 15% dan 17.5%) pada sus kering. Penelitian ini dengan desain eksperimen rancangan acak sempurna. Metode analisis yang digunakan yaitu uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, uji ANOVA lalu dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kualitias inderawipada sus kering dengan penambahan tepung kulit pisang ambon ditinjau dari aspek warna, rasa, aroma, tekstur, rongga dan after taste. Hasil uji inderawi secara keseluruhan menunjukkan bahwa sus kering dengan penambahan tepung kulit pisang ambon yang memiliki kualitas terbaik yaitu pada sus kering dengan penambahan 10% dengan nilai 4.18 dan kriteria berkualitas baik. Hasil rerata skor uji kesukaan menunjukkan menunjukkan bahwa sus kering dengan penambahan tepung kulit pisang ambon secara keseluruhan aspek, sampel yang masuk dalam kriteria suka yaitu penambahan 0% tepung kulit pisang ambon dan penambahan 10% tepung kulit pisang ambon, kriteria agak suka yaitu penambahan 12.5% tepung kulit pisang ambon dan kriteria biasa saja pada penambahan 15% dan 17.5% tepung kulit pisang ambon. Berdasarkan hasil uji kandungan protein dan serat pada susu kering dengan penambahan tepung kulit pisang ambon didapati kandungan protein tertinggi pada sus kering penambahan 17.5% dengan kandungan protein 18.4% dan kandungan protein terendah pada penambahan 10% dengan kandungan protein sebesar 15.6%, lalu kandungan serat tertinggi pada sus kering dengan penambahan tepung kulit pisang ambon sebanyak 17.5% dengan kandungan serat 4.42% dan kandungan serat terendah yaitu pada sus kering dengan penambahan sebanyak 10% dengan kandungan serat 1.02%.
Perbedaan Penggunaan Gula Stevia Pada Butter CookiesTerhadap Kualitas Inderawi, Kesukaan, Kadar Gula DanKadar Air Nur Aini Halimah Yulianti; Octavianti Paramita; Wahyuningsih Wahyuningsih; Saptariana Saptariana
Food Science and Culinary Education Journal Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula stevia dapat digunakan sebagai pemanis tambahan pada pembuatan butter cookies. Akan tetapi, butter cookies yang terbuat dari tepung terigu mengandung karbohidrat olahan yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh dengan cepat, sehingga pada penelitian ini digunakan tepung ubi jalar ungu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mutu sensoris butter cookies ubi jalar ungu, kesukaan masyarakat terhadap butter cookies ubi jalar ungu, serta kadar air dan kadar gula butter cookies ubi jalar ungu yang telah diberi perlakuan gula stevia sebagai gula tambahan dengan penyajian 0% (Kontrol), 15%, 20%, dan 25%. Rancangan percobaan menggunakan deret acak lengkap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan uji kesukaan dan uji laboratorium. Metode analisis menggunakan ANOVA. Uji kadar air dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan mutu sensoris ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur dan rasa,menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Rata-rata hasil uji kadar air dan kadar gula berturut-turut untuk sampel adalah K 4,6; 14,53, sampel A (15%) 4,72; 14,68, sampel B (20%) 4,8; sampel C (25%) 4,92; 14,96. 
Analysis of the Relationship Between Social Media Use with the Students Entrepreneurial Interest and Entrepreneurial Behavior of Culinary Arts Education at Universitas Negeri Semarang Valeria Zebua; Muhammad Ansori; Siti Fatonah; Octavianti Paramita
Food Science and Culinary Education Journal Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In addition to being a source of information and a means of communication, social media emerges with its various advanced features that support business development and make it easier for individuals to find out the turnover of business creations from interactions and communication with others on social media networks. This will encourage the creation of entrepreneurial opportunities both new and developing existing opportunities to meet consumer demand in the market. In this study, research was conducted on students as internet users in the majority group according to their age.According to the theory of uses and effects, social media will have an effect on its users, with this it is expected that students will grow their interest in entrepreneurship and entrepreneurial behavior in line with the high level of entrepreneurship. According to the theory of uses and effects, social media will have an effect on its users, with this it is expected that students will grow their entrepreneurial interest and entrepreneurial behavior in line with the high use of social media. This study aims to relationship of social media use with entrepreneurial interest and entrepreneurial behavior of culinary education students at Semarang State University. The sample taken was 145 respondents determined using probability sampling technique. Data were collected using a questionnaire instrument. Data analysis using normality test, simple correlation test and multiple correlation test.The results showed a significant and positive relationship between the use of social media with interest in entrepreneurship with a calculated r value of 0.429 which means it has a moderate level of relationship. The relationship between the use of social media with entrepreneurial behavior also shows a significant and positive relationship with a calculated r value of 0.428 with a level of relationship closeness included in the medium level. Similarly, the relationship of entrepreneurial interest with entrepreneurial behavior has a calculated r value of 0.603 which means it has a high level of relationship and shows a significant and positive relationship. Simultaneously significant relationship between the use of social media with entrepreneurial interest and entrepreneurial behavior with a value of R / correlation coefficient of 0.479 and the level of relationship at a moderate level. 
Hubungan Kompetensi Praktik Kerja Lapangan DenganKesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XII Tata BogaSekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Purwokerto Khansa Sofriana; Muhammad Ansori; Siti Fathonah; Octavianti Paramita
Food Science and Culinary Education Journal Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi praktik kerja lapangan dengan kesiapan berwirausaha siswa kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Purwokerto. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey. Sampe penelitian ini melibatkan 64 siswa kelas XII Tata Boga di SMK Negeri 3 Purwokerto. Dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket/kuesioner. Metode analisis yang digunakan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Hasil analisis dari penelitian ini berdasarkan analisis korelasi sederhana menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi praktik kerja lapangan dan kesiapan berwirausaha dengan nilai r = 0,732. Menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi praktik kerja lapangan yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula kesiapan mereka untuk berwirausaha. Pada uji-F nilai fhitung yang lebih tinggi dari ftabel yaitu 71,610 > 4,00 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan antara kompetensi praktik kerja lapangan dengan kesiapan berwirausaha. Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,536 mengindikasi bahwa 53,6% variasi kesiapan berwirausaha dapat dijelaskan oleh kompetensi praktik kerja lapangan. Yang berarti bahwa lebih dari setengah kesiapan siswa untuk berwirausaha dipengaruhi oleh pengalaman dan keterampilan yang mereka peroleh selama praktik kerja lapangan.