Pencapan dengan zat warna pigmen dapat digunakan pada semua jenis serat. Zat warna pigmen tidak mempunyai afinitas terhadap serat, maka fiksasinya ke dalam serat diperlukan bantuan zat pengikat yaitu binder. Kekuatan ikatan antara zat warna pigmen dengan serat tergantung pada daya ikat dari binder yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi binder terhadap ketahanan luntur warna dan handfeel kain poliester yang dicap dengan zat warna pigmen. Variasi konsentrasi binder yang digunakan adalah 7%, 10%, dan 20%. Pada penelitian ini akan mengevaluasi dari sifat kelunturan warnanya dan daya handfeel dari hasil pencapan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi binder memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan luntur warna dan handfeel terhadap hasil pencapan kain poliester dengan zat warna pigmen. Semakin tinggi konsentrasi binder, semakin baik ketahanan luntur warna kain terhadap gosokan kering, gosokan basah, dan pencucian. Namun, semakin tinggi konsentrasi binder juga akan membuat handfeel kain semakin kaku. Berdasarkan hasil pengujian, konsentrasi binder 7% pada proses pencapan kain polyester dengan zat warna pigmen menghasilkan ketahanan luntur warna yang kurang baik dilihat dari nilai gray staining-nya pada angka 3,walaupun daya handfeel-nya lembut. Sedangkan binder dengan konsentrasi 20%, memiliki kelunturan warna yang sangat baik dilihat dari nilai staining gray scale-nya pada angka 4-5, namun daya handfeel kainnya begitu kaku. Binder dengan konsetrasi 10% memberikan hasil yang lebih seimbang, dengan memiliki nilai staining gray scale 3-4 dan daya handfeel kain yang masih cukup nyaman. sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi binder 10% memberikan hasil yang optimal baik dari segi kelunturan warnanya dan sifat handfeel-nya.
Copyrights © 2025