Penggunaan modul ajar berbentuk cetakan fisik masih sering digunakan di beberapa lembaga pendidikan formal utamanya di lembaga pendidikan yang berada di lingkungan pesantren dengan pembatasan penggunaan ponsel dan internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pemanfaatan modul cetak sebagai media pembelajaran melalui kebijakan pembatasan penggunaan ponsel dan internet untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik di MTs Nurul Huda Singosari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan dan didapatkan dari tiga sumber utama yakni pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan kepada kelas VII MTs Nurul Huda Singosari dengan jumlah 24 peserta didik. Wawancara dilakukan kepada pendidik yang mengampu mata pelajaran bahasa Arab. Dokumentasi dilakukan dengan mengkaji muatan-muatan dan kerangka ajar pada LKPD (modul ajar) yang digunakan yakni terbitan Bupin 4.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidik memanfaatkan modul ajar sebagai acuan dalam proses pembelajaran, setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk mempraktikkan muatan materi dalam modul ajar dalam bentuk percakapan dan mengerjakan soal secara mandiri, pendidik berperan untuk mengoreksi ketika ada yang kurang tepat, 20 dari 24 peserta didik terbukti dapat fokus dan aktif mengikuti instruksi serta dapat memahami pelajaran dengan baik melalui forum tanya jawab, unjuk kerja, presentasi, dan pengerjaan soal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025