Penelitian ini mengkaji sosiologi sastra dalam buku Retorika Kias Sindir dalam Masyarakat Suku Melayu Bengkulu karya Vebbi Andra, dengan fokus pada tiga dimensi utama: etika, sosial, dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Buku dianalisis sebagai teks sastra yang memuat nilai-nilai sosial masyarakat Melayu Bengkulu melalui bentuk komunikasi kias sindir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat total 15 aspek etika, yang terbagi menjadi 5 etika tanggung jawab, 5 etika hati nurani, dan 5 etika hak dan kewajiban. Selain itu, ditemukan pula 15 aspek sosial yang mencerminkan interaksi sosial, struktur kelompok, dan dinamika konflik sosial yang dibungkus dalam sindiran halus. Sementara itu, 12 aspek budaya teridentifikasi melalui bahasa, adat istiadat, sistem religi, dan nilai-nilai lokal yang hidup dalam masyarakat Melayu Bengkulu. Retorika kias sindir berperan sebagai sarana penyampaian kritik sosial, pesan moral, serta alat pelestarian budaya. Tradisi ini merepresentasikan identitas masyarakat Melayu Bengkulu dan berfungsi menjaga kesantunan dan keharmonisan sosial. Dalam era globalisasi, pelestarian kias sindir melalui karya sastra menjadi penting untuk menjaga eksistensi nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian sosiologi sastra dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra lokal berbasis budaya.
Copyrights © 2025