Abstrak. Industri konstruksi merupakan sektor dengan tingkat resiko kecelakaan kerja yang tinggi di Indonesia. Meskipun sebagian besar perusahaan telah menyediakan alat pelindung diri (APD), masih banyak pekerja yang enggan menggunakannya karena alasan ketidaknyamanan. Fenomena ini ditemukan dalam survei awal di lokasi mitra PT. Tata Harapan Persada, Kota Makassar, di mana pekerja tidak menggunakan APD meski tersedia di lokasi konstruksi. Untuk menanggapi masalah ini, tim pengabdi melaksanakan program edukasi keselamatan kerja yang mencakup ceramah, simulasi, dan evaluasi terhadap 23 pekerja konstruksi (tukang besi, batu, dan kayu). Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan penggunaan APD setelah pelatihan, yang tercermin dari perbandingan hasil pretest dan posttest. Interaksi aktif selama edukasi, termasuk diskusi dan praktik langsung, berperan penting dalam membentuk kesadaran dan motivasi peserta terhadap pentingnya keselamatan kerja. Program ini merekomendasikan pelaksanaan edukasi secara berkala guna menjaga konsistensi perilaku keselamatan kerja di tengah tingginya mobilitas tenaga kerja konstruksi. Kata Kunci: keselamatan dan kesehatan kerja, alat pelindung diri, edukasi konstruksi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025