Akhlak mulia merupakan salah satu unsur pokok dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa memandang status sosial, akhlak mulia harus senantiasa dijunjung tinggi dalam peran sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, dan sebagai bangsa. Membangun akhlak merupakan tugas utama yang harus diemban oleh para pendidik kepada peserta didiknya. Pembinaan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembinaan akhlak peserta didik. Pendidikan akhlak bertujuan untuk menciptakan lingkungan dan keadaan yang dapat menggugah dan menggerakkan jiwa serta hati peserta didik untuk berperilaku beradab atau berperilaku baik sesuai dengan harapan lembaga pendidikan. Mengingat masih banyaknya keluarga peserta didik di era modern ini yang berperilaku negatif, maka salah satu lembaga yang tetap teguh dan berperan aktif dalam memajukan pendidikan akhlak adalah pesantren. Pembinaan pendidikan akhlak bagi peserta didik tidak hanya dilakukan dengan cara membalikkan telapak tangan untuk mewujudkannya, tetapi juga memerlukan proses yang panjang. Pesantren telah menunjukkan konsistensinya melalui berbagai kegiatan rutin, seperti kajian agama dan penyelenggaraan kegiatan ubudiyah. Salah satu kegiatan yang masih lestari dan masih mengakar dalam tradisi adalah pembelajaran kitab kuning. Pendekatan bandongan dalam mengajarkan kitab kuning masih terus berlanjut dan masih dianut oleh masyarakat hingga saat ini. Salah satu kitab kuning yang dikaji dipesantren adalah Kitab Adab Al-‘Alim Wa Al- Muta’allim. Kitab ini merupakan salah satu kitab kajian mengkaji perilaku manusia dalam kehidupan didunia. Diharapkan melalui pendampingan dengan pengkajian kitab ini terbentuk akhlak santri dan menjadi pribadi pada diri santri benar-benar terwujud.
Copyrights © 2024