Literasi merupakan keterampilan dasar yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan akademik dan sosial siswa. Namun, berbagai data menunjukkan bahwa capaian literasi dan numerasi siswa Indonesia masih rendah. Hasil PISA 2022 menunjukkan penurunan skor literasi membaca dan matematika, serta tingginya persentase siswa yang belum mencapai level kompetensi dasar. Upaya peningkatan literasi telah dilakukan melalui kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 57 Tahun 2023. Implementasi kebijakan tersebut secara bervariasi seperti Program Gerbang Buku di SDN Banyuripan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang diterapkan oleh SDN Banyuripan dalam penguatan literasi dan numerasi melalui program Gerbang Buku. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi implementasi program Gerbang Buku di SDN Banyuripan dilakukan secara terstruktur, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik guru, orang tua siswa, komite sekolah maupun komunitas literasi. Pelaksanaan program dilakukan dengan menjadikan program literasi dan numerasi sebagai program unggulan yang diimplementasikan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Sementara itu, evaluasi program dilakukan berdasarkan karya siswa, fase perkembangan, serta berdasarkan analisis dan pemahaman siswa. Adapun faktor pendukung program Gerbang Buku di SDN Banyuripan yaitu adanya kolaborasi dan komunikasi yang terjalin baik antara guru, komunitas literasi, penulis, Paguyuban Orang Tua (POT), komite sekolah serta pihak eksternal lainnya. Faktor penghambatnya yaitu keterbatasan dana, sumber daya serta sarana dan prasarana.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025