Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman peserta didik mengenai dampak dan konsekuensi dari tindakan korupsi dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode permainan dan simulasi di SDN 1 Citamiang. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, di mana metode yang digunakan adalah metode Role Playing atau bermain peran. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap aktivitas peserta didik, wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumentasi kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode bermain peran membantu siswa memahami dampak negatif dari tindakan korupsi secara konkret. Mereka tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga dapat merasakan secara emosional akibat dari perilaku korup, sehingga terbentuk empati, sikap tanggung jawab, dan nilai kejujuran yang lebih kuat. Melalui simulasi, peserta didik belajar membedakan perilaku yang mencerminkan integritas dan yang merugikan kepentingan bersama. Temuan ini menunjukkan potensi besar metode interaktif dalam pendidikan karakter, khususnya dalam penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini. Selain menjadi pendekatan yang inovatif dalam proses pembelajaran, metode ini juga terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dalam pengembangan metode pembelajaran serupa di sekolah dasar lain, dan dapat memperkuat kesadaran serta komitmen antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari siswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025