Pulau Kelapa Dua, bagian dari Kepulauan Seribu, kaya akan keanekaragaman hayati dalam ekosistem mangrove dan lamun. Bivalvia berfungsi sebagai bioindikator yang penting untuk menilai kesehatan ekosistem ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keanekaragaman bivalvia antara lingkungan mangrove dan lamun dan mempelajari hubungan bivalvia pada kedua habitat ini. Data dikumpulkan melalui survei kepadatan mangrove dan lamun, pengukuran kualitas air, dan analisis sedimen. Metode transek garis dan plot digunakan untuk pengamatan mangrove, sedangkan metode Seagrass Watch diterapkan untuk pengamatan lamun. Sampel bivalvia dikumpulkan menggunakan pipa PVC (hingga kedalaman 10 cm) untuk individu di bawah permukaan dan survei visual untuk spesies yang terlihat di permukaan. Substrat berpasir di pulau ini mendukung berbagai spesies bivalvia. Sebanyak lima belas spesies bivalvia dari enam famili teridentifikasi: Tellinidae, Cardiidae, Veneridae, Lucinidae, Donacidae, dan Pinnidae. Kepadatan bivalvia secara signifikan lebih tinggi di ekosistem lamun (1.029 ind./100 m²) dibandingkan dengan ekosistem mangrove (366 ind./100 m²), dengan famili Tellinidae menunjukkan kepadatan tertinggi (664 ind./100 m²). Indeks ekologi menunjukkan kondisi yang stabil, dengan komunitas bivalvia yang beragam dan tersebar merata, mencerminkan lingkungan yang sehat. Analisis korespondensi mengungkapkan bahwa spesies bivalvia lebih terkonsentrasi di stasiun yang merepresentasikan ekosistem lamun, menegaskan hubungan yang lebih erat dengan habitat lamun.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025