Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang masih menjadi tantangan utama di berbagai daerah, termasuk di Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan. Upaya pencegahan stunting memerlukan intervensi edukatif yang efektif serta inovasi pemanfaatan pangan lokal sebagai alternatif sumber nutrisi. Biji durian (Durio zibethinus Murr), yang selama ini kurang dimanfaatkan, memiliki potensi sebagai bahan dasar susu MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) karena kandungan gizinya yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting dan pemanfaatan biji durian sebagai MP-ASI melalui pendekatan edukatif. Metode yang digunakan adalah pretest dan posttest pada 30 peserta dengan sepuluh pertanyaan yang sama sebelum dan sesudah edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh indikator pemahaman setelah edukasi, dengan rata-rata jumlah peserta yang menjawab benar meningkat dari 10–16 orang menjadi 25–30 orang (p < 0,0001). Edukasi juga efektif dalam memperkenalkan konsep baru terkait nilai gizi dan cara pengolahan biji durian. Kesimpulannya, edukasi berbasis pangan lokal dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara signifikan dan berpotensi mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat desa. Temuan ini menunjukkan pentingnya integrasi edukasi gizi dan inovasi pangan lokal dalam strategi intervensi kesehatan masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025