Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Skrining Fitokimia Polifenol Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Kuning (Ipomea batatas) dari Madiun Terza Aflika Happy; Vivin Indrianita; Etik Ainun Rohmah
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 6 No. 1 (2023): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v6i1.151

Abstract

Yellow sweet potato (Ipomoea batatas L.) leaves are an easy source of polyphenols because they are often not used after harvest. This leaf began to be used as an herbal ingredient or alternative treatment for the community, empirically showing improvement in conditions and symptoms in Dengue Fever patients. This study determined the content of secondary metabolites from yellow sweet potato leaves. Methods: Research using laboratory testing methods was carried out at the Herbal Materia Medika Laboratory in Batu. Yellow-green sweet potato leaves, as much as 200 grams were collected from the Madiun, East Java. It was extracted by maceration using 2L of ethanol 96% for 2 days and evaporated in a vacuum rotary evaporator to thick extract. Furthermore, phytochemical screening tests were carried out. Results: The results of this study indicated that the yellow sweet potato leaves contained of Alkaloids, Flavonoids, Tannins, Saponins, Terpenoids, Triterpenoids, and Phenols. So the yellow sweet potato leaves are very representative as herbal products.
INOVASI MP-ASI: PENDAMPINGAN PEMBUATAN SUSU BIJI DURIAN DI DESA KARANG ANYAR Femmy Andrifianie; Suryani Agustina Daulay; Terza Aflika Happy; Syazili Mustofa; Linda Septiani; Sutarto, Sutarto; Andi Nafisah Tendri Adjeng
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang masih menjadi tantangan utama di berbagai daerah, termasuk di Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan. Upaya pencegahan stunting memerlukan intervensi edukatif yang efektif serta inovasi pemanfaatan pangan lokal sebagai alternatif sumber nutrisi. Biji durian (Durio zibethinus Murr), yang selama ini kurang dimanfaatkan, memiliki potensi sebagai bahan dasar susu MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) karena kandungan gizinya yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting dan pemanfaatan biji durian sebagai MP-ASI melalui pendekatan edukatif. Metode yang digunakan adalah pretest dan posttest pada 30 peserta dengan sepuluh pertanyaan yang sama sebelum dan sesudah edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh indikator pemahaman setelah edukasi, dengan rata-rata jumlah peserta yang menjawab benar meningkat dari 10–16 orang menjadi 25–30 orang (p < 0,0001). Edukasi juga efektif dalam memperkenalkan konsep baru terkait nilai gizi dan cara pengolahan biji durian. Kesimpulannya, edukasi berbasis pangan lokal dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara signifikan dan berpotensi mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat desa. Temuan ini menunjukkan pentingnya integrasi edukasi gizi dan inovasi pangan lokal dalam strategi intervensi kesehatan masyarakat
Uji Aktivitas Beberapa Ekstrak Tumbuhan Sebagai Repellent untuk Pencegahan Penyakit Tular Vektor Nyamuk: Tinjauan Pustaka Linda Septiani; Terza Aflika Happy; Femmy Andrifianie; Intan Kusumaningtyas; Reny Arienta Putri; Istiqomatul Qur'ani; Emantis Rosa; Endah Setyaningrum
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jka.v11i2.pp121-126

Abstract

Penyakit tular vektor nyamuk merupakan penyakit infeksi tropis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan juga mengalami peningkatan kasus baik di tingkat global maupun lokal. Upaya pengendalian vektor saat ini masih dititikberatkan pada penggunaan insektisida kimiawi namun bisa menyebabkan resistensi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kontak manusia dengan nyamuk yakni menggunakan repellent dari bahan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas repellent dari beberapa ekstrak tumbuhan sebagai pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan vektor nyamuk. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang dipublikasikan pada tahun 2020-2024. Berdasarkan hasil review dari beberapa jurnal tersebut bahwa beberapa ekstrak tumbuhan memiliki aktivitas sebagai repellent nyamuk yang potensial, seperti ekstrak tumbuhan marigold, daun seledri, daun bunga kertas, rimpang lengkuas, jeruk purut, umbi rumput teki, dan sirih merah. Aktivitas Repellent dipengaruhi oleh jenis senyawa aktif yang terkandung pada tumbuhan tersebut dan konsentrasi yang digunakan. Kata kunci: Aktivitas Repellent, penyakit tular nyamuk, vektor, ekstrak tumbuhan