Kemampuan yang dibutuhkan siswa agar dapat menginterpretasikan ide matematis secara lisan dan tertulis merupakan kemampuan komunikasi matematis. Agar dapat memenuhi hal itu dibutuhkan rencana pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengkomunikasi ide dan konsep matematis serta melatih keterampilan matematis dalam menyelesaikan permasalahan. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini berdesain penelitian True Experimental dan memakai Posttest-Only Control Group. Seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Kota Jambi tahun ajaran 2024/2025 merupakan populasi penelitian, secara acak menentukan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Instrumen penelitiannya yaitu lembar observasi guru dan siswa terhadap keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar serta tes kemampuan komunikasi matematis. Pemrolehan data berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan pada lembar observasi dan hasil tes kemampuan komunikasi matematis. Hasil analisis data yang didapat dari uji one-way anova menunjukkan yang ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberi penerapan model Discovery Learning dan Guided Inquiry yang masing-masing modelnya dipadukan pendekatan CTL mempunyai kemampuan komunikasi matematis lebih baik daripada siswa yang diberi penerapan Direct Instruction, ditunjukkan dengan rata-rata posttest kelas Discovery Learning dengan CTL adalah 70,74 dan rata-rata posttest kelas Guided Inquiry dengan CTL adalah 72,82.
Copyrights © 2025