Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan kurikulum inovatif di sekolah, khususnya dalam konteks ketegangan antara tuntutan modernisasi pendidikan dan otoritas tradisional masyarakat lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi, melibatkan 12 informan yang terdiri dari guru, siswa, orang tua, alumni, tokoh masyarakat, dan tenaga kependidikan. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tiga tantangan utama: resistensi guru akibat minimnya pelatihan dan keterlibatan dalam perancangan kurikulum, ketidaksesuaian kurikulum dengan karakteristik sosial-budaya local, dan rendahnya peran serta orang tua karena kurangnya pemahaman dan komunikasi dari pihak sekolah. Penelitian ini menekankan pentingnya adaptasi kurikulum yang kontekstual, pelibatan aktif guru dan masyarakat lokal, serta penguatan komunikasi dan pelatihan bagi orang tua sebagai upaya mendukung keberhasilan implementasi kurikulum inovatif. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif, yang mampu menjembatani modernisasi kurikulum dengan pelestarian nilai-nilai lokal. Strategi kolaboratif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan berakar pada konteks budaya setempat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025