Hemodialisa mengharuskan pasien untuk melakukan pembatasan seperti pembatasan pola makan dan aktivitas fisik selama pasien melakukan hemodialisa. Hal tersebut menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan yaitu konstipasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan prebiotik, probiotik, dan asupan serat pada kejadian konstipasi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung. Jenis penelitian analitik kuantitatif, dengan pendekatan cross-sectional. Total populasi sample adalah 91 responden penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa pada bulan mei – juni 2024. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisi data yang digunakan meliputi data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesionesr tingkat pengetahuan prebiotik dan probiotik milik refita et al., (2021), formulir 2 x 24 jam food recall untuk asupan serat, dan Bristol Stool Chart untuk mengetahui tingkat kejadia konstipasi responden. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan tingkat pengetahuan prebiotik dan probiotik (p=0.002), serta asupan serat (p=0.004) dengan kejadian konstipasi pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa. Saran untuk penelitian kedepan untuk melakukan konsultasi gizi dengan menambahkan materi mengenai prebiotik dan probiotik serta asupan serat oleh ahli gizi kepada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.
Copyrights © 2025