Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Asupan Zat Besi dan Zink dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumiratu Tahun 2022 Dewi Finasari, Ratna; Muharramah, Alifiyanti; Nurhayati, Aftulesi; Amirudin, Ikhwan
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.574 KB) | DOI: 10.30604/jnf.v6i1.800

Abstract

Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Batasan kadar Hb dapat untuk menentukan seseorang menderita anemia atau tidak. Pada Wanita hamil, kadar Hb yang rendah meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Anemia atau kekurangan sel darah merah yaitu suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein yang membawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Prevalensi anemia pada ibu hamil di provinsi Lampung 23,2% (Profil Dinkes, 2019) dan prevalensi ibu hamil anemia di kabupaten pringsewu 26,74% (Eppgbm, 2021). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara asupan zat besi dan zink dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bumiratu Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 86 orang ibu hamil trimester II dan III. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara Asupan Asupan Zat Besi (p value =0,019) dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dan Tidak ada hubungan antara asupan Asupan Zink (p value = 0,248) dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Diharapkan ibu dapat mengikuti kelas ibu hamil secara rutin untuk memantau kadar Hb dan mendapatkan edukasi gizi oleh petugas Kesehatan.
Gambaran Penyelenggaraan Makanan Pondok Pesantren Darul Huffaz Bandar Lampung Tahun 2023 Elva Junita, Dera; Desti Ambar Wati; Nurhayati, Aftulesi; Abdullah, Abdullah; Dian Khairani , Masayu; Mayesti Akhriani
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v6i2.810

Abstract

Penyelenggaraan makanan di pondok pesantren yang baik menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi para santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyelenggaraan makanan di pondok pesantren Darul Hufaz Lampung. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan data primer dan data sekunder. Informan dan Penanggung Jawab Pengelola Penyelenggaraan Makanan pada penelitian ini adalah pimpinan pondok pesantren diantaranya Kepala Bagian Rumah Tangga, Koordinator Dapur dan Tenaga pengelola dapur. Pengolahan dan analisis data menggunakan kontent analysis dan disajikan dalam bentuk naratif dan kutipan. Hasil penelitian menunjukkan penyelenggara pondok pesantren adalah swakelola nonkomersial. Pondok pesantren Darul Huffaz mempunyai silus menu yaitu siklus menu 7 hari, perencanaan anggaran dilakukan oleh penanggung jawab pengelola makanan. Pembelian bahan makanan di Pondok Pesantren Darul Huffaz dilakukan secara langsung ke supplier. Pondok Pesantren Darul Huffaz melakukan pemesanan bahan makanan basah setiap sehari sekali. Persiapan bahan makanan di Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung dilakukan dengan dua tahap yaitu persiapan sehari sebelum pengolahan bahan makanan untuk pengolahan menu pagi dan persiapan langsung untuk diolah menjadi makanan yang akan di distribusi dihari tersebut. Penyimpanan Bahan Makanan Kering menggunakan metode FIFO (first in first out) dan FEFO (first expired first out). Pendistribusian makanan Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung menggunakan sistem sentralisasi yaitu dapur pusat. Belum ada perhitungan kecukupan gizi, menu yang disusun untuk pemberian makan santri belum sesuai Permenkes no. 41 tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang serta belum menjalankan praktek petunjuk isi piringku setiap kali makan, serta konsumsi para santri masih dalam kategori defisit. Penyelenggaraan makanan di pondok pesantren Darul Huffaz masih perlu ditingkatkan dengan mengoptimalkan perencanaan dengan melibatkan tenaga ahli gizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi santri agar tumbuh dan berprestasi dengan baik.
Analisis Status Gizi Mahasiswi Gizi Universitas Aisyah Pringsewu Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA) Khairani, Masayu Dian; Muharramah, Alifiyanti; Lestari, Lara Ayu; Nurhayati, Aftulesi; Velina, Risti
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v7i1.1759

Abstract

Nutritional status reflects the balance between nutrient intake from food and the body's metabolic needs. Students, as a productive age group transitioning from adolescence to adulthood, have specific nutritional requirements depending on age, gender, body weight, and height. This study aims to assess the nutritional status of female students in the Nutrition Study Program at Aisyah Pringsewu University by screening weight, height, and upper arm circumference. The indicators used are Body Mass Index (BMI) and Upper Arm Circumference (UAC). This quantitative descriptive research with a cross-sectional method was conducted in March 2024. The research subjects consisted of 50 second-semester female students aged >18 years selected using purposive sampling technique. The results showed that 60% of the students had normal nutritional status based on BMI, 24% were overweight, and 16% were underweight. Based on UAC, 76% had normal nutritional status and 24% experienced Chronic Energy Deficiency (CED). These findings indicate the need for tailored nutritional education approaches considering the students' age characteristics to support their nutritional well-being, given the potential health issues that may arise.
EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN AKTIVITAS FISIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN MENGATASI OBESITAS SENTRAL PADA LANSIA ulya fahira, arum nisa; Akhriani, Mayesti; Abdullah, Abdullah; Ayu Lestari, Lara; Nurhayati, Aftulesi; Dian Khairani, Masayu; Ambar Wati, Desti; Syarifah, Siti; Amelia, Vera; Arsyanti, Eka
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 6 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v6i3.1833

Abstract

Obesitas sentral merupakan kondisi akumulasi lemak di area perut, yang biasanya diukur menggunakan lingkar perut sebagai indikator. Berdasarkan kriteria International Diabetes Federation (IDF), individu disebut obesitas sentral jika hasil lingkar perutnya pada pria lebih 90 cm dan pada wanita 80 cm. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia mengenai gizi seimbang dan pentingnya aktivitas fisik, yang dilaksanakan di Posyandu Lansia Kurnia Abadi 2, Wonodadi, Gading Rejo, Pringsewu, pada November 2024. Sebanyak 34 lansia berusia 50–78 tahun berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan peserta dipilih berdasarkan kehadiran mereka di posyandu. Kegiatan ini beranggotakan 4 dosen dan 4 mahasiswa dari Program Studi Gizi Universitas Aisyah Pringsewu. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 26 peserta (76,4%) memiliki pengetahuan yang baik, terbukti dari kemampuan mereka menjawab semua pertanyaan dengan benar. Sementara itu, 8 peserta (23,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup. Pengukuran lingkar perut menunjukkan bahwa 79,4% peserta memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm.
TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN MAKAN DENGAN DAYA TERIMA MAKANAN BIASA PASIEN RSU AZ – ZAHRA KALIREJO: The Level of Satisfaction with Food Service and the Acceptability of Regular Food at Az – Zahra Hospital Sindi, Mesayu Ade Aprilia; Nurhayati, Aftulesi; Wati, Desti Ambar; Khairani, Masayu Dian
Media Gizi Pangan Vol 31 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v31i2.820

Abstract

Kepuasan pelayanan makan merupakan salah satu indikator keberhasilan rumah sakit. Daya terima merupakan kemampuan seseorang menerima makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dan sisa makanan yaitu ≤ 20%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat kepuasan pelayanan makan dengan daya terima makanan biasa. Rancangan penelitian ini adalah analitik cross sectional, dengan instrument yang digunakan camstock dan angket kepuasan pelayanan. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 73 responden yang di ambil dengan teknik Purposive Sampling. Kriteria Inkulsi meliputi : Pasien bersusia ≥ 15 tahun dan mendapatkan 9x makan biasa. Analisis bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji Gamma. Hasil penelitian ini terdapat responden berjenis kelamin perempuan 64,4% dan laki – laki sebanyak 35,6%. Tingkat kepuasan paling banyak dalam kategori sangat puas 45,2% dengan daya terima makanan sebanyak 76,6%. Analisis statistika menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepuasan pelayanan makan dengan daya terima makanan makanan biasa (p = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan daya terima.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA SISWI MTSN 2 TANGGAMUS: Correlation between nutritional status and body fat percentage with fitness level in students of MTSN 2 Tanggamus Nugraha, David Arta Yoga; Abdullah; Nurhayati, Aftulesi; Khairani, Masayu Dian
Media Gizi Pangan Vol 31 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v31i2.831

Abstract

Kebugaran jasmani dimaknai sebagai kemampuan manusia untuk mengkondisikan fungsi organ tubuh dengan kondisi secara efektif dan tanpa mengalami kelelahan tubuh dalam batas fisiologis, sehingga masih dapat menjalankan aktifitas lainnya. Kebugaran pada anak-anak dan remaja dapat dikatakan sebagai  indikator  yang penting dari kesehatan dan hasil psikologis dan dirancang sebagai ukuran komprehensif kebugaran kardiorespirasi, fleksibilitas, kekuatan otot, dan komposisi tubuh. Selain itu, penurunan kebugaran pada masa anak-anak dan remaja dapat menimbulkan gangguan kesehatan dalam masa pendek maupun masa yang panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, persentase lemak tubuh, dengan kebugaran pada siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tanggamus. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini 94 siswi yang dari kelas 7 dan 8 dengan rentang usia 13-15 tahun. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji gamma. Hasil analisis menggunakan uji gamma mendapatkan hasil hubungan antara Status gizi dan tingkat kebugaran dengan p-value 0,011 (<0,05) dan terdapat hubungan antara persentase lemak tubuh dan tingkat kebugaran dengan p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang antara status gizi, persentase lemak tubuh, dengan tingkat kebugaran pada siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tanggamus.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DIET PASIEN DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSU MUHAMMADIYAH METRO Hanapertiwi, Sartika; Nurhayati, Aftulesi; Wati, Desti Ambar; Abdullah, Abdullah
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v7i2.1868

Abstract

A class of metabolic illnesses known as diabetes mellitus (DM) is typified by hyperglycemia, which is quantifiable by blood sugar levels. As the population ages, the prevalence of diabetes rises to 19.9%, or 11.2 million persons between the ages of 65 and 79. With a total of 546 cases, type II diabetes mellitus ranks first among the top 10 conditions at the Muhammadiyah Hospital Metro in 2021. The research objective was to determine the correlation between the knowledge level and dietary compliance with blood sugar levels in type II diabetes mellitus patients at Muhammadiyah Hospital Metro. This research is a quantitative study using a cross-sectional research design with a sample of 56 people consisting of 14 men and 42 women. Purposive sampling was used as a sampling technique. The independent variables in this study were the level of knowledge and dietary compliance, analyzed using a questionnaire on the knowledge level and dietary compliance. Meanwhile, the dependent variable in this study is blood sugar levels at any time. Univariate data is presented in the form of percentage, median, maximum, and minimum. Bivariate analysis used the Mann-Whitney test. The study's frequency distribution reveals that the GDS has a median value of 181 mg/dl, a maximum value of 320 mg/dl, a minimum value of 105 mg/dl, low compliance rates of 14 people (25%), good knowledge levels of 42 people (75%), no diet adherence among 10 people (17.9%), and diet adherence among 46 people (82.1%). According to the study's findings, type 2 diabetes patients at Muhammadiyah Hospital Metro have higher blood sugar levels when their knowledge (p value 0.016) and dietary compliance (p value 0.000) are higher.
PRILAKU MAKAN EXTERNAL DAN RESTRAINED EATING BERHUBUNGAN DENGAN TOTAL PERSEN LEMAK PADA REMAJA Akhriani, Mayesti; Nurhayati, Aftulesi; Billah, Muhammad Muayyad; Kurniawati, Meti; Muharammah, Alifiyanti
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 3 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2803

Abstract

 Abstract: Adolescent obesity is a nutritional problem in society influenced by genetic factors, excess energy intake and a sedentary lifestyle. Emotional eating, external eating and restraint are eating behaviors leading to excessive intake. This study aimed to determine the correlation between eating behavior (emotional, external and eating control) and the percentage of total fat in adolescents. This cross-sectional study recruited 79 teenagers aged 15-17 years, with a gender proportion of 75% female. Data collected in December 2022 includes eating behavior data using the Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) questionnaire in Bahasa. Anthropometric data including body weight and total percent fat used Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), while body height was measured using a stadiometer. The results of the nutritional status of Body Mass Index (BMI) to age showed that 27% of respondents were overweight with a median total fat percentage of 24%. The results of the Sperman-Rank statistical test showed that there was a significant relationship between external eating and total fat percentage (p value 0.015), and restrained eating and total fat percentage (p value 0.001). The conclusion of this study is that there is no significant correlation between emotional eating and total fat percentage, and there was a significant relationship of external and restrained eating with total fat percentage in adolescents.Keywords: External, Restrained, Adolescents
Development of Low- Fat Firin Sutlac Pudding with Yellow Pumpkin for The Elderly with Heart Disease Lestari, Lara Ayu; Lirizka, Sessy Paramita; Nurhayati, Aftulesi; Alamsyah, Putri Rahmah; Handoko, Matthew Nathaniel
Jurnal Kebidanan Vol 14, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.14.1.2025.51-58

Abstract

Malnutrition is an important prognostic factor in elderly patients with coronary heart disease (CHD). Puddings can support nutritional intake in elderly patients with CHD. This study aims to develop a special dietary food product Firin Sutlac Pumpkin, a low-fat pudding. This study uses a complete random design with three formulas that combine yellow pumpkin and rice with different ratios, namely S1 (60:40), S2 (50:50), and S3 (40:60). The samples obtained were analyzed by organoleptic tests (hedonic test and hedonic quality). This study showed that increasing yellow pumpkin puree affected panelists’ preference for color, aroma, texture, and taste attributes. The estimated nutritional content of fiber also increased according to the increment of yellow pumpkin puree usage. The most optimal formula is 60% yellow pumpkin puree pudding (S3). S3 Firin Sutlac pudding contains 99.08 kcal of energy, 4.5 g of protein, 2.89 g of fat, 17.17 g of carbohydrates, and 0.89 g of fiber. A 100 g serving of S3 pudding contributes to 5.21-6.39% of the energy requirement for elderly aged 65-80 years and is eligible to be claimed as a low-fat food product.
ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISA RSUD PRINGSEWU : Protein Intake Urea and Creatinine in Chronic Kidney Hemodialysis Patients at Pringsewu Hospital Nofiyanti, Alfina; Nurhayati, Aftulesi; Junita, Dera Elva; Ambar Wati, Desti
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.835

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kondisi gangguan fungsi ginjal yang memengaruhi kesehatan secara signifikan. Hemodialisis merupakan metode pengganti fungsi ginjal untuk mengatasi gejala akibat penurunan laju filtrasi glomerulus. Pengaturan asupan protein pasien GGK dengan hemodialisis perlu diperhatikan, karena konsumsi protein yang tinggi dapat memperberat kerja ginjal dalam mengeluarkan sisa metabolisme, sehingga meningkatkan kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan protein dengan kadar ureum dan kreatinin pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Pringsewu tahun 2024. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan populasi 423 orang dan sampel 36 responden. Penelitian dilakukan di ruang Alamanda, RPDP, RPDW, dan ruang Hemodialisis pada 29 Mei–26 Juni 2024. Data asupan protein dikumpulkan menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Kadar ureum dan kreatinin diperoleh dari hasil laboratorium di buku rekam medis pasien atau pengecekan langsung dengan bantuan perawat dan petugas laboratorium. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara asupan protein dengan kadar ureum (p=0,080) maupun kadar kreatinin (p=0,995). Hal ini disebabkan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan ekskresi urin yang terganggu, sehingga metabolisme protein menghasilkan penumpukan ureum dan kreatinin. Akibatnya, meskipun asupan protein rendah, kadar ureum dan kreatinin tetap tinggi karena penumpukan kembali ke sistem sirkulasi darah.