Pendidikan Islam kontemporer menghadapi tantangan serius berupa krisis moral, disorientasi nilai, dan lemahnya integrasi antara ilmu dan akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan menurut Ibnu Miskawaih dan Al-Ghazali serta menganalisis relevansinya terhadap kondisi pendidikan Islam saat ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, yaitu menelaah sumber-sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan pemikiran kedua tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Miskawaih menekankan pendidikan berbasis akhlak melalui pendekatan rasional dan pembiasaan moral,sementara Al-Ghazali mengusung pendekatan sufistik yang menitikberatkan pada dimensi spiritual dan penyucian jiwa. Meskipun berbeda pendekatan, keduanya sepakat bahwa pendidikan harus mengembangkan akal, hati, dan ruh secara seimbang. Pemikiran mereka terbukti relevan dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang holistik dan berbasis nilai. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa warisan pemikiran klasik Islam tetap kontributif dan solutif dalam menjawab tantangan pendidikan modern, terutama dalam membentuk karakter unggul dan membangun sistem pendidikan yang integratif antara ilmu, iman, dan akhlak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025