Perilaku menolong spontan semakin jarang dijumpai di lingkungan perkotaan, khususnya pada pengguna transportasi umum di situasi sibuk dan penuh tekanan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh commuting stress terhadap spontaneous helping behavior, serta mengeksplorasi peran faktor demografis dan kompleksitas perjalanan. Survei daring dilakukan pada 130 pengguna transportasi umum di wilayah Jabodetabek, Indonesia, dan dianalisis menggunakan regresi hierarki. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres perjalanan, semakin rendah kecenderungan individu untuk menolong secara spontan. Faktor usia berpengaruh positif, menunjukkan bahwa individu yang lebih tua cenderung tetap menolong meskipun mengalami stres. Sebaliknya, kompleksitas perjalanan, seperti jarak, durasi, dan jumlah moda transportasi tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Temuan ini menekankan bahwa dampak psikologis dari perjalanan lebih dominan dibanding faktor fisik dalam menurunkan kecenderungan menolong. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode lain guna memahami perubahan perilaku menolong dalam jangka panjang serta mengeksplorasi faktor psikologis tambahan. Implikasi hasil ini penting bagi pembuat kebijakan di bidang transportasi, edukasi, dan perencanaan kota berkelanjutan yang berfokus pada kesejahteraan psikologis masyarakat perkotaan.
Copyrights © 2025