Abstract This study aims to explore the values of Islamic education manifested in the Ngalaksa tradition in Rancakalong, Sumedang - West Java. The study uses a qualitative ethnopedagogical approach, and reflects its relevance to the values of Islamic education to provide education to contemporary society that is increasingly eroded by a materialistic and individualistic culture. The data in this study were obtained through document review, participatory observation, and interviews with figures who are considered key informants, then analyzed using the Miles and Huberman method. This tradition is an expression of the community's gratitude for the harvest, in which there are many processions laden with Islamic teachings, such as gratitude, tawakal, mutual cooperation, manners, social concern, preservation of ancestral heritage, and ecological awareness. These various concepts are not only present in rituals, but are also passed down from generation to generation through symbols and cultural practices that live in the daily lives of the community and reflect their Islamic identity. The results of the study show that the Ngalaksa tradition functions as an effective means of character education and Islamic spirituality contextually. This finding confirms the importance of preserving local culture as a source of learning rooted in community life Keywords: Ngalaksa Tradition, Islamic Educational Values, Ethnopedagogy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai pendidikan Islam yang termanifestasi dalam tradisi Ngalaksa di Rancakalong, Sumedang – Jawa Barat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif etnopedagogis, serta merefleksikan relevansinya dengan nilai-nilai pendidikan Islam untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat kontemporer yang semakin tergerus oleh budaya yang materialis dan individualis. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penelaahan dokumen, observasi partisipatif, dan wawancara dengan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai informan kunci, kemudian dianalisis dengan metode Miles dan Huberman. Tradisi ini merupakan ekspresi rasa syukur masyarakat atas hasil panen, yang di dalamnya terdapat banyak prosesi sarat dengan ajaran-ajaran Islam, seperti syukur, tawakal, gotong royong, adab, kepedulian sosial, pelestarian warisan leluhur, dan kesadaran ekologis. Berbagai konsep tersebut tidak hanya hadir dalam ritual, tetapi juga diwariskan secara turun-temurun melalui simbol dan praktik budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat dan mencerminkan identitas keislaman mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Ngalaksa berfungsi sebagai sarana efektif pendidikan karakter dan spiritualitas Islam secara kontekstual. Temuan ini menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai sumber pembelajaran yang berakar pada kehidupan masyarakat Kata Kunci: Tradisi Ngalaksa, Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Etnopedagogi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025