Kebijakan subsidi gas LPG 3 kg merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban rumah tangga miskin dalam memenuhi kebutuhan energi domestik. Namun, dalam praktiknya di Desa Mendalo Indah, kebijakan ini menghadapi berbagai tantangan yang berdampak pada peningkatan ketimpangan sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan subsidi gas LPG 3 kg dan dampaknya terhadap keseimbangan sosial ekonomi masyarakat desa. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara berstruktur kepada informan utama dan informan kunci, serta observasi lapangan dan studi literatur sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan subsidi tidak tepat sasaran, dengan gas bersubsidi justru lebih banyak dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Selain itu, distribusi yang tidak merata menyebabkan akses terhadap gas LPG bersubsidi lebih sulit bagi warga di wilayah pinggiran desa, sementara pelaku usaha kecil juga memanfaatkan subsidi untuk kepentingan bisnis, yang seharusnya dilarang. Dampak dari ketimpangan ini memunculkan kecemburuan sosial, menurunkan kepercayaan antarwarga dan kepada pemerintah, serta memperlebar kesenjangan ekonomi antar lapisan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya reformasi dalam sistem pendataan dan pengawasan subsidi dengan memanfaatkan basis data seperti DTKS dan NIK, serta perlunya penguatan regulasi dan penegakan hukum agar subsidi benar-benar tepat sasaran dan mampu mendukung pencapaian keadilan sosial dan ekonomi secara merata di tingkat lokal. Kata Kunci: Subsidi gas LPG 3 Kg, Ketimpangan Sosial Ekonomi, Distribusi tidak Merata.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025