Penelitian ini mengkaji peran mindfulness dalam membangun kepemimpinan etis dan pembentukan karakter individu, dengan fokus pada konteks pendidikan, pengabdian masyarakat, dan budaya. Mindfulness, yang mengutamakan kesadaran diri dan kontrol emosional, terbukti meningkatkan kemampuan pemimpin untuk membuat keputusan yang adil dan bijaksana, serta memperkuat hubungan interpersonal. Dalam konteks pendidikan, mindfulness, ketika digabungkan dengan nilai-nilai pedagogi reflektif, memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter mahasiswa. Selain itu, praktik suluk dalam budaya Melayu menunjukkan pentingnya spiritualitas sebagai sarana transformasi diri dan pengembangan karakter. Temuan ini menekankan bahwa mindfulness, sebagai alat pengembangan diri, dapat memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kualitas kepemimpinan etis yang berlandaskan nilai moral dan spiritual.
Copyrights © 2025