Pemahaman siswa sekolah dasar terhadap materi dasar Bahasa Inggris, khususnya penggunaan to be (am, is, are), masih menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, terutama karena bentuk tata bahasa ini tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan berbahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pendekatan kontekstual dapat mendukung siswa kelas IV SD Pelangi dalam memahami penggunaan to be dalam kalimat sederhana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara guru, dan analisis hasil kerja siswa. Temuan menunjukkan bahwa mengaitkan materi to be dengan aktivitas yang dekat dengan keseharian siswa, seperti memperkenalkan diri, menceritakan pekerjaan orang tua, atau menggambarkan teman sekelas, dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Siswa lebih mampu menyusun kalimat dengan struktur yang tepat dan menunjukkan penurunan dalam kesalahan memilih bentuk to be. Oleh karena itu, pendekatan kontekstual direkomendasikan sebagai strategi yang efektif dalam pengajaran grammar dasar di tingkat sekolah dasar.
Copyrights © 2025