Penelitian ini menganalisis keterlaksanaan disiplin positif dalam pembelajaran Fisika di SMAN 3, SMAN 6, dan SMAN 13 Kabupaten Takalar. Fokusnya adalah kesulitan guru dalam menanamkan disiplin berbasis komunikasi suportif dan pembentukan karakter, serta hambatan siswa dalam menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman—meliputi reduksi data, penyajian, dan verifikasi—dengan triangulasi sumber dan waktu untuk menjamin keabsahan. Hasil penelitian mengungkap bahwa guru mengalami tantangan dalam menjaga konsistensi penguatan positif dan membentuk kebiasaan disiplin yang berkelanjutan. Dari sisi siswa, hambatan meliputi rendahnya kejujuran saat ujian, kurangnya kepedulian terhadap fasilitas, kebiasaan menunda tugas, ketergantungan pada kemudahan instan, serta kendala transportasi. Temuan ini memberi masukan penting bagi guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan humanis, serta menjadi acuan sekolah dalam menyusun kebijakan disiplin berbasis karakter. Bagi siswa, pendekatan ini mendukung pembentukan sikap positif, sementara bagi akademisi, penelitian ini memperkaya wacana penerapan disiplin positif dalam pendidikan sains.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025