Tulisan ini mengkaji konsep Wahdatul Ulum dalam epistemologi Imam al-Ghazali sebagai respons terhadap dikotomi ilmu agama dan ilmu dunia yang berkembang dalam tradisi keilmuan Islam dan sistem pendidikan modern. Al-Ghazali menekankan pentingnya integrasi antara dimensi rasional, empiris, dan spiritual dalam pencarian pengetahuan. Ia mengklasifikasikan ilmu berdasarkan manfaat ukhrawi dan spiritual, bukan sekadar berdasarkan objek atau metode. Dengan menggabungkan sumber pengetahuan dari pancaindra, akal, dan intuisi ilahiyah (kasyf), al-Ghazali menawarkan kerangka epistemologi yang holistik dan transformatif. Konsep Wahdatul Ulum tidak hanya merekonstruksi sistem pengetahuan, tetapi juga menjadi dasar pendidikan yang memadukan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual. Tulisan ini merekomendasikan revitalisasi konsep ini dalam kurikulum pendidikan Islam kontemporer guna membentuk manusia paripurna yang beradab dan berakhlak mulia
Copyrights © 2025