Salah satu perilaku masyarakat yang meningkat dalam pengobatan akhir-akhir ini adalah pengobatan mandiri atau swamedikasi. Kemudahan dalam informasi membuat masyarakat cenderung mencari pengobatan sendiri tanpa banyak mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga medis terkait dengan penyembuhan penyakit yang sedang diderita. Permasalahan yang timbul dari perilaku swamedikasi ini adalah banyaknya kesalahan dalam pengelolaan penyimpanan obat dalam rumah tangga. Salah satu upaya dalam penyelesaian masalah ini adalah dengan pemberdayaan kader posyandu yang ada di masyarakat untuk menyalurkan informasi yang diperoleh dari kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan Pre Test untuk menilai tingkat pengetahuan para kader tentang pengelolaan obat di rumah tangga. Tahap selanjutnya dilakukan sosialisasi tentang materi pengelolaan obat, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan diakhiri dengan Post Test untuk menilai pengetahuan kader setelah dilakukan sosialisasi. Kegiatan selanjutnya merupakan pemberdayaan kader, yaitu dengan kegiatan masing-masing kader mendatangi lima rumah warga di lingkungan sekitar untuk meneruskan pengetahuan yang diperoleh selama sosialisasi ke warga yang lain. Tahap akhir para kader akan melakukan monitoring evaluasi ke rumah warga bagaimana pengelolaan obat dalam rumah tangga setelah mendapat sosialisasai cara pengelolaan obat dalam rumah tangga yang benar. Pada evaluasi kegiatan didapatkan masih adanya penyimpangan dalam penyimpanan obat dalam rumah tangga, antara lain masih ada obat yang disimpan dalam lemari pendingin yang seharusnya di suhu ruang, obat kadaluarsa yang masih disimpan dan pembuangan obat yang belum sesuai. Hasil ini menunjukkan bahwa masih perlunya pendampingan kepada warga dalam pengelolaan obat dalam rumah tangga yang tepat dan benar.Adanya peningkatan pengetahuan kader dari sebelum dilakukan pelatihan dan sesudah pelatihan.
Copyrights © 2025