Fenomena Korean Wave (Hallyu), khususnya Drama Korea (K-Drama), telah menyebar luas berkat kemajuan teknologi, memengaruhi berbagai kalangan di Indonesia, terutama remaja. Meskipun populer sebagai hiburan, kegemaran berlebihan terhadap K-Drama dapat menimbulkan kecanduan yang berdampak negatif pada aspek kehidupan siswa, seperti penurunan prestasi akademik, gangguan tidur, dan kelalaian tanggung jawab. Studi kasus pada siswa berinisial K di SMKN 3 Medan menunjukkan bahwa kecanduan ini bahkan berujung pada penyitaan gawai oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecanduan menonton Drama Korea pada siswa melalui konseling individu dengan menerapkan teknik untung rugi. Menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Layanan (PTL), data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, angket, dan wawancara, dengan kolaborasi dari guru BK. Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam tiga siklus menunjukkan penurunan signifikan tingkat kecanduan pada subjek. Siklus pertama berfokus pada peningkatan kesadaran siswa tentang dampak negatif kecanduan. Siklus kedua membantu siswa mengatasi pemikiran irasional. Puncaknya pada siklus ketiga, penguatan perilaku positif diberikan melalui kontrak perilaku berbasis teknik untung rugi. Pasca-intervensi, siswa K menunjukkan perubahan positif yang nyata, meliputi durasi menonton yang lebih terkontrol, peningkatan pola tidur dan energi, alokasi waktu yang lebih baik untuk belajar dan hobi, serta perasaan yang lebih positif. Selain itu, siswa juga menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang pemicu kecanduan dan strategi pengelolaannya. Disimpulkan bahwa penerapan teknik untung rugi dalam konseling individu efektif dalam membantu siswa mengurangi kecanduan menonton Drama Korea. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya pemberian informasi rasional untuk optimalisasi penerimaan dan penerapan teknik oleh klien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025