Pengembangan bakso tusuk berbahan dasar ikan bilis (Mystacoleucus padangensis) dengan substitusi tepung janeng bertujuan menciptakan produk pangan sehat, bergizi, dan mendukung diversifikasi bahan lokal. Ikan bilis dipilih karena kandungan protein tinggi, sementara tepung janeng kaya gizi. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasi bakso tusuk ikan bilis, menentukan resep standar, dan menganalisis preferensi konsumen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif melibatkan 4 dosen Tata Boga FKIP USK dan 30 konsumen (15 ibu dan 15 anak di Posyandu Baet) dengan objek bakso berbahan tepung janeng, mengkaji variabel bebas (ikan bilis dan tepung janeng) serta variabel terikat (warna, aroma, tekstur, rasa). Data dikumpulkan melalui uji pengamatan oleh narasumber dan uji penerimaan oleh konsumen menggunakan sensory evaluation card dan hedonic scale. Analisis menggunakan rata-rata skor panelis dan ANAVA satu jalur, dilanjutkan dengan uji LSD jika signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tusuk ikan bilis menggunakan ikan bilis sebagai bahan utama dengan penambahan tepung janeng sebagai alternatif tepung tapioka, menghasilkan tekstur kenyal, aroma khas, dan cita rasa yang menggugah selera. Proses pembuatan melibatkan pencampuran bahan, pengadonan, pembentukan, dan pemasakan dengan es batu untuk menjaga elastisitas. Hasil uji pengamatan dan penerimaan menunjukkan bahwa perlakuan ketiga (Bks03) dengan penambahan tepung janeng 35% memiliki warna putih keabu-abuan, tekstur kenyal, aroma wangi, dan rasa yang lebih enak dibandingkan perlakuan lainnya, serta menjadi pilihan favorit narasumber dan konsumen. Kata kunci: Bakso ikan bilis, Tepung janeng, Preferensi konsumen
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025