Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Consumer Preferences on Sago (Metrixylon Sp) Burger Modification: Analysis of Organoleptic Characteristics and Recipe Standardization Mahyiddin, Zuraini; Hamid, Yuli Heirina; Indani, Indani; Faudiah, Nurul; Mizan, Akbar
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 16 No 01 (2024): Jurnal Pendidikan dan Keluarga
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol16-iss01/1363

Abstract

Sago palm, a natural product sourced from Simeulue Island, where the majority of the population engages in farming and fishing, is facing a decline in the production of sago flour. To address this issue, the author sought to incorporate sago flour (Metroxylon Sp) into the creation of burger buns, dubbed "Sago Burger." The objectives of this study were to evaluate organoleptic characteristics, establish standard recipes, and analyze consumer preferences. Employing a quantitative research methodology, the study was conducted as an experiment, with five culinary lecturers serving as expert panelists and 30 consumer panelists, aged 18-25 years, participating. The data analysis technique used was a one-way ANOVA test, followed by the LSD test. Based on the organoleptic test results of the expert panelists, it was concluded that sago burgers containing 60 g (20%) of sago flour were the preferred option. Analysis of consumer data using one-way ANOVA revealed that Fcount < Ftable, leading to the rejection of H1 and acceptance of H0, as there was no significant impact of adding sago flour (Metroxylon sp.) on the organoleptic characteristics of sago burgers. Researchers who wish to build upon this study are advised to incorporate vegetable fat and continue to investigate the nutritional content of sago burgers (Metoxylon spp.).
Pengembangan Keterampilan Menjahit Dalam Menumbuhkan Jiwa Berwirausaha Mahasiswa S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Syiah Kuala Rosdiana, Fitri; Fadhilah, Fadhilah; Prayudha, Agung Rorhi; Dewi, Rosmala; Faudiah, Nurul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 1 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpkk.v10i1.33953

Abstract

Perkembangan industri busana yang pesat membuka peluang usaha di bidang jahit menjahit, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengembangan keterampilan menjahit dapat mendorong minat mahasiswa PKK untuk berwirausaha selama kuliah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah keterampilan menjahit dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha dan mengetahui motivasi mahasiswa untuk melanjutkan berwirausaha setelah mengambil mata kuliah PUB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek 10 mahasiswa PKK angkatan 2021 yang telah mengambil mata kuliah PUB dan menerima minimal 10 orderan baju. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan keterampilan menjahit melalui mata kuliah fashion di PKK tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat aspek manajerial yang penting untuk berwirausaha. Motivasi mahasiswa untuk melanjutkan usaha di bidang fashion dipengaruhi oleh faktor internal seperti ketertarikan terhadap industri fashion dan keinginan untuk mandiri secara finansial
Precision baking: Crafting the ultimate roll cake with bôh gadông flour Suhairi, Laili; Faudiah, Nurul; Indani; Mahyiddin, Zuraini; Atmayani, Dean Tri; Gagarin, Yuri
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : School of Tourism, Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/jtce.v5i1.5389

Abstract

This study explores the underutilized potential of bôh gadông flour, derived from Dioscorea alata tubers, as an ingredient in roll cake production. Despite its abundance in certain regions, the use of bôh gadông in modern culinary applications remains limited. This research aims to address this gap by (1) standardizing roll cake recipes incorporating bôh gadông flour, (2) evaluating the organoleptic attributes (color, aroma, texture, and taste) of the cakes, (3) assessing consumer acceptance of bôh gadông flour roll cakes, and (4) analyzing the storage quality of the cakes over time. Conducted through experimental research at the Catering Laboratory of the Family Welfare Education Program, Universitas Syiah Kuala, the study employs quantitative methods. Observational data are analyzed using mean calculations, while consumer acceptance data undergo one-way ANOVA followed by LSD analysis. Results reveal that the second treatment (BG1) achieves superior scores in color, aroma, and taste. Additionally, bôh gadông roll cakes maintain satisfactory storage quality for up to two days when stored in airtight containers. These findings highlight the potential of bôh gadông flour in enhancing local culinary innovation. Future studies should explore its application in other snack varieties and include proximate testing to determine nutritional composition.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN SULAMAN BENANG EMAS DI ERA DIGITAL Sari, Cut Nanda; Dewi, Rosmala; Nurbaiti, Nurbaiti; Fitriana, Fitriana; Faudiah, Nurul
Jurnal Busana & Budaya Vol 4, No 2 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbb.v4i2.42016

Abstract

Indonesia memiliki banyak suku dengan berbagai adat maupun budaya, dari masing-masing suku terdapat sentuhan etnik dari daerahnya. Kerajinan sulam benang emas merupakan salah satu kerajinan Aceh yang dikerjakan di atas kain beludru. Perkembangan dunia yang serba digital dapat memanfaatkan media untuk mengembangkan produk sesuai yang dibutuhkan pasar saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen usaha dan pengembangan produk kerajinan sulaman benang emas dan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran kerajinan sulaman benang emas di era digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini sejumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 3 (tiga) pengusaha, 2 (dua) pendesain motif dan 4 (empat) pengrajin yang berada di Gampong Teungoh dan Gampong Cot Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk kerajinan yang terdapat di tempat usaha tersebut yaitu berupa perlengkapan pelaminan, sandaran kursi,loverserta berbagai produk keperluan adat lainnya. Strategi manajemen usaha sulaman benang emas yang diterapkan yaitu dari proses menyiapkan bahan, penyelesaian hingga pemasaran produk dilakukan oleh pengelola usaha sedangkan proses menyulam dan mendesain motif dilakukan oleh karyawan yang sudah ditentukan. Proses pengembangan produk dilakukan dengan selalu menciptakan produk baru dengan desain yang bervariasi dari produk sebelumnya seperti memproduksi berbagai asesoris dan souvenir yang unik, penggunakan warna dan motif yg bervariasi serta melakukan proses pemasaran produk secara langsungmelalui lisandengan menggunakan beberapa media digital sehingga dikenal lebih luas. Pengembangan usaha kerajinan sulaman benang emas di era digital sudah mampu bersaing di pasar dengan selalu memperhatikan aspek-aspek berikut: teknik menjahit yang rapi, menjaga kualitas produk, menggunakan desain yang indah, menawarkan berbagai produk, dan memenuhi pesanan berdasarkan permintaan pelanggan.Kata Kunci:Strategi Pengembangan, Usaha Kerajinan,Eradigital
PENERAPAN TEKNIK MAKRAME PADA PRODUK HIASAN DINDING Fitriani, Fitriani; Fitriana, Fitriana; Faudiah, Nurul; Novita, Novita; Nurbaiti, Nurbaiti
Jurnal Busana & Budaya Vol 4, No 2 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbb.v4i2.41461

Abstract

Makramemerupakansenikerajinanmenjalinbenanguntukmenghasilkansebuahtenunan.Makramedapatdibuatberbagaibentukfesyensebagaipelengkapaksesorisdanhiasandinding.Penelitianinibertujuanuntukmendesainhiasandindingdenganteknikmakrame,membuatprodukmakramehiasandinding,danmegetahuitanggapanmahasiswaPendidikanKesejahteraanKeluargaterhadapkerajinanmakramehiasandinding.Metodeyangdigunakanadalaheksperimenterapandenganpendekatankuantitatif.Teknikpengumpulandatamelaluikepustakaan,dokumentasi,eksperimenterapan,dankuesioner.Hasilpenelitiantelahmendesainduaprodukmakramehiasandindingmenggunakanjenisbenangkatun. Eksperimenmakramehiasandindingmodelpertamadibuatdengansimpulgordin,simpulgandadansimpultunggal,kombinasiwarnamaroondanabu-abu,motifkotak,kerang,zikzak,danpintuAceh.Eksperimenmodelkeduadibuatdengansimpulgordindansimpulganda. Kombinasiwarnayangdigunakanpadamodeliniyaituhijau,creamdanbabypink.Modelkeduamengunakanmotifdaunakarmenjalar,zikzak,dandaun.Hasildarianalisisangketmenunjukkansecara umumrespondenmenyukaiprodukmakramehiasandindingmodelIbaikdaritekniksimpul,motif,kombinasiwarna,bentukdanpenempatanmotif.SedangkanprodukhiasandindingIIrespondenhanyamenyukaikesesuainjenisbenang,dankerapianproduk.Katakunci:Makrame,hiasandinding,motifalam
Pengembangan Produk Bakso Tusuk Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis) dengan Penambahan Tepung Janeng Indriani, Hardina; Suhairi, Laili; Faudiah, Nurul; Hamid, Yuli Heirina; Mahyiddin, Zuraini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpkk.v10i2.34355

Abstract

Pengembangan bakso tusuk berbahan dasar ikan bilis (Mystacoleucus padangensis) dengan substitusi tepung janeng bertujuan menciptakan produk pangan sehat, bergizi, dan mendukung diversifikasi bahan lokal. Ikan bilis dipilih karena kandungan protein tinggi, sementara tepung janeng kaya gizi. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasi bakso tusuk ikan bilis, menentukan resep standar, dan menganalisis preferensi konsumen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif melibatkan 4 dosen Tata Boga FKIP USK dan 30 konsumen (15 ibu dan 15 anak di Posyandu Baet) dengan objek bakso berbahan tepung janeng, mengkaji variabel bebas (ikan bilis dan tepung janeng) serta variabel terikat (warna, aroma, tekstur, rasa). Data dikumpulkan melalui uji pengamatan oleh narasumber dan uji penerimaan oleh konsumen menggunakan sensory evaluation card dan hedonic scale. Analisis menggunakan rata-rata skor panelis dan ANAVA satu jalur, dilanjutkan dengan uji LSD jika signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tusuk ikan bilis menggunakan ikan bilis sebagai bahan utama dengan penambahan tepung janeng sebagai alternatif tepung tapioka, menghasilkan tekstur kenyal, aroma khas, dan cita rasa yang menggugah selera. Proses pembuatan melibatkan pencampuran bahan, pengadonan, pembentukan, dan pemasakan dengan es batu untuk menjaga elastisitas. Hasil uji pengamatan dan penerimaan menunjukkan bahwa perlakuan ketiga (Bks03) dengan penambahan tepung janeng 35% memiliki warna putih keabu-abuan, tekstur kenyal, aroma wangi, dan rasa yang lebih enak dibandingkan perlakuan lainnya, serta menjadi pilihan favorit narasumber dan konsumen. Kata kunci: Bakso ikan bilis, Tepung janeng, Preferensi konsumen
Preferensi Konsumen Terhadap Dimsum dengan Penambahan Labu Siam (Sechium edule) Sulissinawari, Sulissinawari; Suhairi, Laili; Faudiah, Nurul; Maryam, Siti; Hamid, Yuli Heirina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpkk.v10i3.34814

Abstract

Masyarakat masih kurang memanfaatkan dan mengolah labu siam (Sechium edule) atau labu jipang dalam kehidupan sehari hari. Labu siam hanya diolah menjadi sayuran. Tujuan penelitian ini mengetahui (1) karakteristik organoleptik dimsum yang ditambahkan labu siam ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa; (2) mengetahui resep standar dimsum dengan penambahan labu siam; (3) mengetahui tingkat daya terima konsumen terhadap dimsum dengan penambahan labu siam. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan yaitu: tanpa penambahan labu siam 0% (0 gr), penambahan 20% (50 gr), dan 40% (100 gr) labu siam dalam campuran adonan isian dimsum. Hasil uji pengamatan yang dilakukan oleh narasumber terhadap karakteristik (warna, aroma, tekstur dan rasa) pada dimsum dengan diperoleh bahwa nilai yang tertinggi dari segi warna adalah 6,21 pada perlakuan III, nilai yang tertinggi dari segi aroma adalah 6,08 pada perlakuan III, nilai yang tertinggi dari segi tekstur adalah 6,13 pada perlakuan III, nilai yang tertinggi dari segi rasa adalah 6,29 pada perlakuan III. Penambahan labu siam memberikan pengaruh terhadap mutu organoleptik dimsum, khususnya pada tekstur dan rasa.
KERAJINAN TAS DAUN PANDAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF Wahyuni, Ridha; Fadhilah, Fadhilah; Faudiah, Nurul; Fitriana, Fitriana; Nurbaiti, Nurbaiti
Jurnal Busana & Budaya Vol 4, No 1 (2024): Edisi April
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbb.v4i1.40380

Abstract

Anyaman daun pandan sudah mulai jarang diproduksi didaerahKabupaten Simeulue, karena masih kurangnya pengetahuan dan kreativitas dari pengrajin.Mengakibatkan kurangnya peminat produk kerajinan daun pandan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain, bentuk, proses dan tanggapan responden terhadap produk kerajinantasdaun pandan.Peneliti menggunakan metode eksperimen terapan dengan pendekatan kualitatif.Subjek dan objek dalam penelitian ini merupakan ibu-ibu pengrajin anyaman di Desa Suak Lamatan, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue.Teknik Pengumpulan data melalui studi kepustakaan, observasi, dokumentasi, wawancara dan eksperimen terapan.Hasil Penelitian ini peneliti telah mendesain 3 produk kerajinantasdan membuat 3 produk kerajinan tas. Hasil tanggapan responden sebagian besar menyukai kerajinantasdaun pandan karena bentuknya yang unik dan kreatif, dari wawancara yang telah dilakukan dapat simpulkan bahwa produk model 1 lebih diminati oleh responden karena desain dan perpaduan warna yang cocok digunakan pada setiap kesempatan. Produk tas yang dibuat bertujuan untuk melengkapifashionsaat ini, produk kerajinan tas daun pandan yang cocok digunakan pada setiap kegiatan karena memiliki desain, bentuk, motif dan perpaduan warna yang simple membuat tas terkesan unik dan menarik.Kata kunci: Kerajinan,Tas,Daun Pandan, Ekonomi Kreatif.
Substitusi Tepung Terigu Dengan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Dalam Pembuatan Choux Pastry Maulidina, Cut Dikha; Indani, Indani; Hamid, Yuli Heirina; Faudiah, Nurul; Mahyiddin, Zuraini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpkk.v10i3.34508

Abstract

Labu kuning segar memiliki daya simpan relatif pendek sehingga perlu dilakukan pengolahan agar lebih tahan lama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh substitusi tepung labu kuning terhadap karakteristik organoleptik warna, aroma, tekstur, dan rasa (2) menstandarisasikan resep choux pastry dengan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning (3) pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning terhadap daya terima konsumen pada choux pastry. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan uji anova satu jalur. Terdapat tiga perlakuan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning yang berbeda digunakan dalam penelitian ini dengan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning: 10%, 15%, dan 20%. Hasil uji pengamatan narasumber terhadap choux pastry substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning (Clk1) mempunyai nilai rata rata warna (6,2) sangat kuning oranye, tekstur (6,2) sangat renyah, aroma (5,7) kuat labu kuning, dan rasa (6,2) gurih manis. Nilai rata-rata hasil uji konsumen memberikan nilai rata-rata choux pastry subtitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning (Clk2) warna (4,16), aroma (4,03) tekstur (3,9) dan rasa (3,9). Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh terhadap karakteristik organoleptik choux pastry substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning dengan demikian hipotesis diterima (Ha).