Salah satu minyak nabati yang paling terkenal di Indonesia dan banyak negara lainnya adalah minyak jagung. Minyak jagung telah lama dianggap sebagai pilihan utama di antara minyak nabati karena rasanya yang netral, stabilitasnya yang baik, dan manfaat kesehatannya. Dalam hal produksi tahunan, minyak jagung berada di urutan kesepuluh di antara semua minyak nabati dan menyumbang sekitar 2% dari total minyak nabati yang diproduksi di seluruh dunia. Minyak jagung didapatkan melalui proses ekstraksi bubuk biji jagung menggunakan teknik refluks dan sokhletasi dengan berbagai pelarut, termasuk n-heksana, etanol, dan etil asetat, untuk menghasilkan minyak jagung. Selanjutnya, dilakukan analisis kandungan fenolik dan karotenoid dalam minyak jagung. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstraksi dengan metode sokhletasi menggunakan pelarut etil asetat menghasilkan kandungan fenolik dan karotenoid tertinggi, yaitu mg/kg dan  mg/g. Sementara itu, metode sokhletasi dengan pelarut N-heksana menghasilkan kandungan fenolik terendah dan metode maserasi dengan pelarut etanol menghasilkan kadar karotenoid terendah. Sehingga, metode sokhletasi dapat digunakan dalam industri produksi minyak jagung untuk menghasilkan minyak jagung dengan kadar fitokimia lebih tinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024