Pembelajaran berbasis proyek dan profil pelajar pancasila merupakan komponen utama dalam kurikulum merdeka. Nilai karakter bernalar kritis sesuai dengan pembelajaran pada abad ke 21. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami perspektif guru dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dengan profil pelajar pancasila nilai karakter bernalar kritis. Metode kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipannya adalah guru kelas 5 sekolah dasar (SD) di Lubuklinggau. Guru diberikan kuesioner, diikuti dengan wawancara. Peneliti menggunakan data collection sebagai alat utama. Sebagai sumber daya pendukung, peneliti menggunakan wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi. Temuan menunjukkan proyek yang terdapat pembelajaran IPAS pada kurikulum merdeka sangat banyak dan tidak relevan dengan jumlah jam pelajaran yang tersedia. Kesimpulan dalam studi ini adalah Semua stakeholder harus berkolaborasi untuk memahami, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pembelajaran proyek dengan nilai karakter bernalar kritis. Kendala mengimplementasikan proyek dengan profil bernalar kritis harus disadari semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi untuk memahami, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pembelajaran proyek dengan profil pelajar pancasila nilai karakter bernalar kritis.
Copyrights © 2025