Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi epistemologi dan etika dalam konteks eksistensi manusia, khususnya di Indonesia, di mana studi sebelumnya cenderung memisahkan kedua domain tersebut. Alasan penelitian ini didasari oleh celah akademis, seperti fragmentasi kajian filosofis, dikotomi tradisional-modern, serta kurangnya pendekatan holistik yang menghubungkan teori dengan tantangan kontemporer. Melalui pendekatan interdisipliner (filsafat, sosiologi, dan studi kebudayaan), penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji aliran-aliran epistemologi (empirisme, rasionalisme, konstruktivisme sosial) dan etika (konsekuensialisme, deontologi, kebajikan), serta relevansinya dengan konteks sosio-kultural Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi epistemologi dan etika tercermin dalam praktik seperti musyawarah mufakat dan gotong royong, yang tidak hanya membentuk pengetahuan kolektif tetapi juga etika komunal. Pancasila berperan sebagai kerangka integratif, misalnya dalam kebijakan Program Kartu Prakerja yang menggabungkan data empiris dan prinsip keadilan sosial. Analisis juga mengungkap bahwa pendekatan interdisipliner mampu menjawab tantangan kontemporer seperti bias algoritma AI dan krisis lingkungan melalui kombinasi epistemologi kritis, etika tanggung jawab, dan kearifan lokal. Implikasi penelitian ini menawarkan model integratif yang aplikatif bagi kebijakan publik dan pengembangan ilmu pengetahuan, menekankan keselarasan antara pengetahuan, nilai etis, dan dinamika sosio-kultural Indonesia. Temuan ini berkontribusi pada perluasan wacana filosofis sekaligus solusi praktis untuk masalah eksistensial di era globalisasi.
Copyrights © 2025