Nisrina Fitri Ghaida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksplorasi Sekte Khawarij Dan Impresinya Terhadap Ajaran Islam Bangkit Nugraha; Ariska Sara; Naila Nur Hikmah; Samsul Ma’arif; Izmi Nurul Azizah; Muhamad Parhan; Nisrina Fitri Ghaida
Jurnal Budi Pekerti Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2024): April : Jurnal Budi Pekerti Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpai.v2i2.224

Abstract

At first, the Khawarij emerged on the scene of kalam thought from a political point of view, as they disagreed with Ali bin Abi Talib and Mu'awiyah bin Abi Sufyan's approach to resolving Muslim disputes by arbitration (tahkim). However, later kalam thought developed in a theological direction. The Khawarij argued that resolving Muslim conflicts through tahkim violated God's law and was a great sin, so the blood of those who did tahkim was halal. Their attitudes and behavior were influenced by Khawarij teachings, including the issue of the position of caliph, mu'amalah among non-Khawarij Muslims, and zuhud and worship. In addition to beliefs such as understanding the nature of faith and tawhid, Allah's promises and threats, the Qur'an is a creature, and takwil and qiyas are also the basis of their actions. Historically, Khawarij split into various sects such as Azariqah, Shufriyah and Ibadhiyah. This paper will discuss the historical issues of the emergence of Khawarij, teachings and sects in Khawarij.  
Pengembangan Pengetahuan melalui Epistemologi dan Eksistensi: Studi tentang Aliran-aliran dalam Epistemologi dan Etika Muhammad Agam Nalf Saujani; Maraya Rabbani; Azahra Hariyanti; Nisrina Fitri Ghaida; Muhamad Parhan
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.384

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi epistemologi dan etika dalam konteks eksistensi manusia, khususnya di Indonesia, di mana studi sebelumnya cenderung memisahkan kedua domain tersebut. Alasan penelitian ini didasari oleh celah akademis, seperti fragmentasi kajian filosofis, dikotomi tradisional-modern, serta kurangnya pendekatan holistik yang menghubungkan teori dengan tantangan kontemporer. Melalui pendekatan interdisipliner (filsafat, sosiologi, dan studi kebudayaan), penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji aliran-aliran epistemologi (empirisme, rasionalisme, konstruktivisme sosial) dan etika (konsekuensialisme, deontologi, kebajikan), serta relevansinya dengan konteks sosio-kultural Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi epistemologi dan etika tercermin dalam praktik seperti musyawarah mufakat dan gotong royong, yang tidak hanya membentuk pengetahuan kolektif tetapi juga etika komunal. Pancasila berperan sebagai kerangka integratif, misalnya dalam kebijakan Program Kartu Prakerja yang menggabungkan data empiris dan prinsip keadilan sosial. Analisis juga mengungkap bahwa pendekatan interdisipliner mampu menjawab tantangan kontemporer seperti bias algoritma AI dan krisis lingkungan melalui kombinasi epistemologi kritis, etika tanggung jawab, dan kearifan lokal. Implikasi penelitian ini menawarkan model integratif yang aplikatif bagi kebijakan publik dan pengembangan ilmu pengetahuan, menekankan keselarasan antara pengetahuan, nilai etis, dan dinamika sosio-kultural Indonesia. Temuan ini berkontribusi pada perluasan wacana filosofis sekaligus solusi praktis untuk masalah eksistensial di era globalisasi.