cover
Contact Name
Hasba Edukasi Mandiri
Contact Email
info@hasbaedukasi.co.id
Phone
+6285348848226
Journal Mail Official
info@hasbaedukasi.co.id
Editorial Address
Kompleks Green Kemilau Pelangi, B. 04, Jl. Handil Bahalang I, Simpang Empat, Kec. Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 70654
Location
Kab. banjar,
Kalimantan selatan
INDONESIA
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin
ISSN : -     EISSN : 30629489     DOI : -
Core Subject : Education,
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin adalah jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk mempublikasikan penelitian dan kajian akademis di bidang pendidikan dengan pendekatan multidisiplin. Jurnal ini memuat artikel-artikel penelitian, ulasan pustaka, dan kontribusi ilmiah lainnya yang meliputi bidang-bidang seperti kurikulum dan pembelajaran, manajemen pendidikan, teknologi pendidikan, serta kebijakan, evaluasi pendidikan, serta laporan penelitian. Tujuan utama jurnal ini adalah sebagai wadah bagi para peneliti, akademisi, praktisi pendidikan, dan pengambil kebijakan untuk berbagi pengetahuan dan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara global. Jurnal ini dikelola dan diterbitkan oleh PT. Hasba Edukasi Mandiri, dan terbit setiap bulan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 480 Documents
FORMULASI TABAYYANU: STRATEGI CEPAT GUNA DALAM MENYIKAPI INFORMASI DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL Badruddin
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i1.2

Abstract

Informasi serba digital sangat memudahkan pada era sekarang ini. Namun demikian, informasi digital yang bersifat singkat dan praktis pada saat ini dapat memberikan penerimanya kesalahpahaman dalam memahami isi serta berkurangnya daya pikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Al-Qur'an terhadap pentingnya berpikir kritis dalam menyikapi informasi singkat dan praktis di era digital. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penelitian ini memfokuskan pada konsep tabayyanu dalam Islam sebagai pedoman untuk memastikan kebenaran informasi sebelum membuat penilaian. Hasil analisis menunjukkan bahwa Al-Qur'an mendorong umatnya untuk berpikir kritis, teliti, dan menghindari kesalahan dalam menerima dan menyebarkan informasi singkat. Dengan penguatan literasi digital dan berpikir kritis, masyarakat dapat mengatasi informasi negatif di media sosial dengan panduan Al-Qur'an, sehingga terhindar dari ujaran kebencian dan kesalahpahaman
FORMULASI AL-QUR’AN DALAM MENANGKAL PENCURIAN DATA DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL Yahya
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i1.4

Abstract

Pada era transformasi digital di Indonesia, perlindungan data pribadi menjadi semakin penting mengingat ancaman pencurian data yang semakin meningkat. Al-Qur'an menegaskan pentingnya menjaga privasi dan data pribadi sesama. Meskipun telah ada undang-undang dan kebijakan pemerintah terkait perlindungan data pribadi, kesadaran dan perlindungan yang lebih cermat masih diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi urgensi RUU perlindungan data pribadi, pengaturan Data Protection Officer (DPO), kejahatan cyber, etika komunikasi di era digital, dan pencurian data pribadi di internet dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai solusinya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka untuk mengumpulkan informasi dari berbagai jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan data pribadi harus diperkuat melalui implementasi RUU perlindungan data pribadi dan pengaturan DPO. Selain itu, pentingnya etika dalam penggunaan teknologi dan media sosial juga menjadi sorotan, seiring dengan upaya pencegahan terhadap pencurian data pribadi. Dengan menerapkan etika komunikasi yang baik, lingkungan digital yang aman dan harmonis dapat diciptakan sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an.
KAJIAN TENTANG MARAKNYA KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUM YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2024 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Olya Fitria; Rusdiana
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i1.5

Abstract

Kekerasan kepada anak di bawah umur sudah menjadi salah satu masalah serius yang saat ini dihadapi pemerintah dikarenakan maraknya kasus yang melibatkan anak-anak dibawah umur, berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk melaksanakan Peraturan Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014. Sebagai seorang individu yang lemah anak sering kali menjadi korban kekerasan di karenakan orang tua maupun masyarakat yang belum mencapai kematangan fisik dan psikologis sehingga seharusnya membutuhkan bantuan khusus dalam penanganan terkait hal tersebut. Seorang anak seringkali diposisikan terbawah oleh orang tua nya dalam lingkup lingkungan keluarga maupun masyarakat. Sehingga yang dilakukan oleh seorang anak tersebut harus sesuai dengan peraturan maupun apa saja yang diperintahkan serta yang telah diajarkan oleh orang tua nya. Ketika seorang anak telah melakukan perbuatan salah diluar perintah orang tua nya, maka sang anak tersebut akan mendapat sanksi dari perbuatannya. Kekerasan terhadap anak merupakan sebuah bentuk penganiayaan atau kekerasan yang melibatkan anak dalam bentuk cedera fisik, emosional, atau seksual, melalai pengasuhan, dan menggunakan untuk kepentingan bisnis yang berpotensi mengancam kesehatan, kelangsungan hidup, martabat, atau perkembangan anak. Dari maraknya kasus yang beredar di media sosial, penulis tertarik untuk meneliti, memahami dan menghubungkan fenomena tersebut berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dengan menulis karya ilmiah ini. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi maraknya kekerasan terhadap anak dan melindungi hak-hak anak di bawah umur menurut Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum standar. Pendekatan penelitian hukum normatif merupakan penelitian hukum berbasis kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti dokumen kepustakaan atau data sekunder. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian didasarkan pada asas hukum, berdasarkan hukum positif yang tertulis dan tidak tertulis.
PENCEGAHAN WORKAHOLIC DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL PERSPEKTIF AL-MUNAFIQUN 63:9 Nurlaila Adhayati
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i1.7

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) mendorong transformasi digital yang berdampak signifikan pada gaya hidup dan budaya kerja. Meskipun transformasi ini membawa kemudahan, namun juga meningkatkan risiko workaholic atau kecanduan bekerja yang berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Fenomena ini memerlukan solusi yang bijak untuk mencegah dan meminimalisir dampak negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan Al-Qur’an, khususnya Q.S Al Munafiqun/63:9, dalam memberikan solusi untuk mencegah workaholic di era transformasi digital. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan library research. Data diperoleh melalui kajian literatur yang mendalam terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan studi terkait konsep workaholic serta transformasi digital. Penelitian ini fokus pada analisis ayat-ayat yang relevan dan interpretasi tafsir dari berbagai sumber terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an, khususnya dalam Q.S Al Munafiqun/63:9, menekankan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Ayat ini memberikan peringatan agar tidak terjebak dalam kesibukan dunia yang mengabaikan kewajiban spiritual. Solusi yang ditawarkan meliputi penentuan skala prioritas dan manajemen waktu yang bijak, sehingga seseorang dapat mengatur waktu untuk bekerja, beribadah, dan berinteraksi sosial secara seimbang. Implementasi nilai-nilai ini diharapkan dapat mencegah fenomena workaholic dan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan produktif, baik di dunia maupun di akhirat.
POTENSI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN MUSI RAWAS Femy Anggeraini; Johan Setianto; Mustopa Romdhon; Agung Kurnia
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i1.9

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada 3 Kelompok Wanita Tani dari 3 desa dengan penduduk asli, pendatang dan campuran dari 3 kecamatan yang mendapat program Kawasan Rumah Pangan Lestari yaitu Kecamatan Tugumulyo, Megang Sakti, dan Tiang Pumpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas. Penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan dari Bulan September - Oktober 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara kuisioner. Variabel yang luas pekarangan maupun KWT dari penduduk campuran. Laporan atau dokumen yang berasal dari instansi pemerintah. Potensi pemanfaatan pekarangan jenis tanaman sayuran. Pemanfaatan pekarangan tidak optimal pada Kecamatan Tiang Pumping Kepungut dengan penduduk asli, rata rata luasan pekarangan sedang dengan luas 120 sd 400 m2. Penduduk asli pada umumnya menanam tanaman yang di sediakan oleh pemerintah dan seluruh hasil pekarangan hanya dimanfaatkan untuk rumah tangga, sedangkan penduduk pendatang dan campuran selain di konsumsi mereka juga menjual hasil pekarangan Berdasarkan hasil wawancara pemanfaatan lahan pekarangan sebagai rumah pangan lestari sangat membantu perekonomian keluarga.
PARADIGMA INTEGRASI INTERKONEKSI KEILMUAN : BIOGRAFI INTELEKTUAL M. AMIN ABDULLAH Bambang Hery Aryanto; Hasan Husaini
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.12

Abstract

Gagasan integrasi ilmu di Indonesia telah muncul sejak dekade tahun 1980-an tentang Islamisasi Ilmu, namun respon yang semakin serius terjadi semenjak adanya gerakan transformasi beberapa IAIN dan STAIN menjadi UIN pada tahun 2000-an. Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi para ilmuan muslim, tak terkecuali M. Amin Abdullah. Kegelisahan ini membawanya pada sebuah pembagunan paradigma yang disebut dengan “integrasi interkoneksi keilmuan”. Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan sketsa biografis intelektual M. Amin Abdullah, memahami konsep dasar paradigma integrasi interkoneksi keilmuan, dan mengetahui aktualisasi paradigma integrasi interkoneksi keilmuan. Sumber dari studi ini adalah karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan kajian M. Amin Abdullah yang merupakan Guru Besar Filsafat Islam dan Studi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gagasan integrasi interkoneksi keilmuan yang ia tawarkan berangkat dari kesadaran bahwa setiap bangunan keilmuan, baik agama, sosial, humaniora, maupun alam tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi, dan saling berhubungan satu sama lain. Paradigma berusaha saling menghargai; keilmuan umum dan agama sadar akan keterbatasan masing-masing dalam memecahkan persoalan manusia.
PSIKOTERAPI ISLAM DENGAN METODE DZIKIR DALAM MENANGANI KESEHATAN MENTAL Muhammad Syuhrawardi
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.17

Abstract

Terkait dengan dzikir yang menjadi sebuah sumber ketenangan bathin, hal yang demikian ini sudah banyak sekali disebutkan dalam ayat Al-Qur’an yang telah di sebutkan diatas tadi dan juga hadist-hadist Rasulullah SAW dalam berbagai bentuk dan konteks didalamnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur Review (Studi Pustaka). Studi pustaka merupakan metodepengkajian secara ilmiah yang mana terfokus pada satu topik tertentu saja, berupa gambaran perkembangan topik yang memungkinkan penulis melakukan suatu identifikasi atas suatu teori serta metode yang dapat dikembangkan dan di identifikasi kesenjangan antara relevansi terhadap hasil penulisan. Psikoterapi dengan metode dzikir yakni guna menumbuhkan rasa reliks kepada orang yang mengamalkannya dan rasa aman serta tentram dalam melakukan apapun serta tenang ketika dihadapkan atau menderita kecemasan atau gangguan mental lainnya. Relaksasi dalam konteks psikoterapi yakni suatu keadaan yang lebih tenang, tidak ada yang mengganggu akan tetapi buka pada posisi sedang tidur, tidak tegang. Apabila seorang individu melakukan relaksasi ketika ia sedang dalam keadaan tegang dan cemas maka ketegangan dan kecemasan yang dirasakan akan berkurang sehingga individu yang merasakan depresi atau kecemasan jika melakukan relaksasi tersebut akan merasa rileks atau tenang.
PRAKTIK PERTUKARAN MATA UANG DI LUAR BANK DI BANJARMASIN DALAM PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I Bambang Hery Aryanto; Hasan Husaini
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.18

Abstract

Topik ini membahas kesalahpahaman masyarakat terhadap hukum ekonomi syariah terkait praktik-praktik penukaran uang di luar bank, ketika terjadi peningkatan atau penurunan jumlah uang yang dipertukarkan dalam kegiatan tersebut, menjadi pendorong dilakukannya penelitian ini. Sebaliknya, jika kita menukarkan uang di bank, kita akan menerima jumlah yang sama tanpa kelebihan atau kekurangan sedikit pun untuk pecahan atau perubahan kecil. Studi ini merupakan investigasi lapangan terhadap praktek penukaran uang rupiah di pinggir jalan. Penggunaan hukum syariah bersifat normatif. analisis untuk pemeriksaan yang lebih menyeluruh dari fakta-fakta yang ada, dilanjutkan dengan analisis fikih muamalah. Topiknya adalah oknum-oknum yang melakukan kegiatan penukaran uang di sepanjang jalan di Banjramasin. Pengguna atau konsumen adalah topik tambahan, dengan pemasok uang sebagai subjek utama. Berdasarkan perspektif Imam Syafi'i, suatu transaksi dikatakan sebagai akad qardl (hutang) jika melibatkan pertukaran uang dengan uang, dengan jumlah pertukaran yang disepakati, dan tidak ada kelebihan dana yang ditukar. Akad yang dikenal dengan istilah bai' hukman ini juga merupakan furu' jual beli. Informasi yang diungkap meliputi gambaran dasar wilayah studi, informasi responden, deskripsi kasus, dan analisis hukum ekonomi syariah yang melarang praktik pertukaran uang di luar bank Banjarmasin. Responden dan beberapa literatur fikih tentang pertukaran uang menjadi sumber data. Para penukar uang diwawancarai untuk pengumpulan data. Pengumpulan, penyajian, dan interpretasi data semuanya digunakan dalam pengolahan data. Untuk mengetahui bagaimana kajian hukum ekonomi syariah dikaitkan dengan transaksi uang di luar bank, data dianalisis dengan menggunakan metodologi perbandingan deskriptif, deduktif, dan kualitatif.
PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH ABAD KE 21 DI INDONESIA Hasan Husaini; Badruddin
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.20

Abstract

Penelitian ini menganalisis perkembangan ekonomi syariah di Indonesia selama abad ke-21 dengan fokus pada bagaimana perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, bagaimana kebijakan dan dukungan pemerintah, dan bagaimana perkembangan ekonomi syariah di Abad 21. Melalui metode penelitian literatur yang menyeluruh, data dan informasi yang relevan dikumpulkan dan dianalisis untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang tren, tantangan, dan peluang dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia telah menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, Dukungan pemerintah yang lebih terstruktur dan terpadu diharapkan dapat meningkatkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah di Asia Tenggara, dan Ekonomi syariah di Indonesia saat ini di Abad 21 terus mengalami perkembangan yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh semakin banyaknya lembaga keuangan syariah, peningkatan jumlah aset lembaga keuangan syariah, serta meningkatnya kontribusi sektor ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional.
PENTINGNYA MODERASI BERAGAMA DI INDONESIA Badruddin
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.23

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman agama, etnis, dan budaya, menghadapi tantangan besar dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah pluralitas tersebut. Moderasi beragama menjadi konsep yang sangat relevan dalam upaya menciptakan kehidupan berbangsa yang damai dan inklusif. Artikel ini membahas pentingnya moderasi beragama di Indonesia sebagai kunci untuk mengatasi radikalisasi, ekstremisme, dan intoleransi yang dapat mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Moderasi beragama tidak hanya berkaitan dengan pemahaman agama yang tidak ekstrim, tetapi juga dengan sikap hidup yang menghargai keragaman dan saling menghormati antar umat beragama. Dalam konteks ini, pendidikan agama yang berbasis moderasi, peran negara dalam memfasilitasi dialog antar agama, dan penguatan nilai-nilai toleransi menjadi sangat penting. Artikel ini juga mengidentifikasi tantangan dalam mewujudkan moderasi beragama di Indonesia, seperti adanya kelompok-kelompok radikal yang mengabaikan keberagaman dan pengaruh globalisasi yang memperburuk polarisasi sosial. Secara keseluruhan, moderasi beragama memiliki peranan yang strategis dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan kedamaian di Indonesia yang multikultural.

Page 1 of 48 | Total Record : 480