Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan peta digital dalam mengidentifikasi titik-titik kemacetan di Kota Medan. Data diperoleh melalui observasi lalu lintas menggunakan Google Maps dengan fitur traffic layer pada waktu sibuk pagi dan sore hari. Metode yang digunakan adalah deskriptif spasial dengan klasifikasi tingkat kemacetan menjadi tiga kategori: Agak Macet, Macet, dan Sangat Macet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemacetan paling tinggi terjadi di enam kecamatan pusat kota seperti Medan Petisah dan Medan Amplas, yang dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi, keterbatasan infrastruktur, serta volume kendaraan yang tinggi. Sebaliknya, kecamatan di pinggiran kota menunjukkan tingkat kemacetan lebih rendah. Analisis spasial mengungkap ketimpangan distribusi beban lalu lintas antar wilayah dan menegaskan perlunya pendekatan berbasis teknologi digital dalam perencanaan transportasi perkotaan. Penelitian ini merekomendasikan integrasi data spasial dalam penyusunan kebijakan untuk menciptakan sistem mobilitas yang adaptif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025