Kemajuan pesat teknologi digital seperti kecerdasan buatan, data besar, dan otomatisasi secara mendasar telah membentuk kembali produksi dan validasi pengetahuan ilmiah. Pergeseran ini menimbulkan pertanyaan kritis mengenai otoritas epistemik, akuntabilitas etis, dan peran manusia dalam sistem pengetahuan yang semakin berteknologi. Dalam konteks ini, filsafat sains berfungsi sebagai kerangka kerja penting untuk menafsirkan dan mengevaluasi secara kritis implikasi transformasi digital pada praktik ilmiah. Artikel ini menyelidiki relevansi abadi filsafat sains dalam menghadapi tantangan dan peluang kontemporer yang ditimbulkan oleh era digital. Menggunakan metode kualitatif melalui tinjauan literatur sistematis, penelitian ini menganalisis wacana akademik utama dari sains, studi teknologi, dan penyelidikan filosofis. Temuan ini mengungkapkan bahwa filsafat sains terus menawarkan wawasan epistemologis, ontologis, dan aksiologis yang penting. Ini mendorong refleksi kritis, menjunjung tinggi pengawasan etis, dan mendorong penyelarasan kemajuan ilmiah dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih luas. Hasil ini menyoroti pentingnya dialog interdisipliner yang berkelanjutan untuk menavigasi interaksi kompleks antara teknologi, etika, dan masyarakat.
Copyrights © 2025