Sektor pariwisata merupakan sumber utama pendapatan, investasi, dan lapangan kerja masyarakat pesisir terutama masyarakat di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan tersebut, juga berisiko meningkatkan kasus kegawatdaruratan diantaranya kasus tenggelam dan bahaya potensial biologi yang ditimbulkan dari hewan atau biota laut. Penundaan penanganan kasus kegawatdaruratan yang terjadi di kawasan wisata bahari berisiko menyebabkan komplikasi yang serius bahkan sampai kematian. Masyarakat di sekitar area wisata bahari perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan BHD dan pertolongan awal gawat darurat untuk mengantisipasi kondisi-kondisi kegawatan yang mungkin terjadi. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan skill sebagai bekal para kader agar siap memberikan pertolongan awal sehingga mampu mewujudkan safe tourism di kawasan wisata bahari Pulau Derawan. Kegiatan ini melibatkan 20 kader kesehatan. Pelatihan ini terdiri atas 3 sesi, yaitu penyampaian materi dan diskusi tentang konsep penanganan awal kegawatdaruratan sehari-hari di masyarakat (konsep penanganan pada korban tersedak, konsep RJP pada korban henti jantung, penanganan awal pada korban terinjak bulu babi), praktik tindakan RJP dan penanganan korban tersedak, serta evaluasi peserta. Hasil dari kegiatan ini terdapat peningkatan nilai post-test peserta dan juga hasil observasi menunjukkan peserta mampu melakukan RJP dan upaya pembebasan jalan napas pada korban tersedak pada manekin. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam tindakan BHD dan penanganan awal pada korban tersedak.
Copyrights © 2025