Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN MAHASISWA DENGAN MASYARAKAT DESA MANSALONG DAN DESA TANJUNG HULU KABUPATEN NUNUKAN MELALUI OPTIMALISASI POTENSI LOKAL DENGAN PENDEKATAN REVOLUSI MENTAL DALAM MEWUJUDKAN DESA BERSIH DAN MANDIRI Lesman, Hendy; Agang, Mohammad Wahyu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.46 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.799

Abstract

Desa Mansalong & Desa Tanjung Hulu adalah mitra dan semangat gerakan Indonesia melayani PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan Menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap kebersihan dan kesehatan, serta gerakan Indonesia mandiri PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan meningkatkan tingkat kesadaran kemandirian masyarakat melalui menemukan potensi lokal sebagai badan usaha milik desa. Kurangnya kesadaran pelayanan publik dan kemandirian usaha di Wilayah Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, solusi yang dilakukan dengan melaksanakan program Revolusi Mental Melalui gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Mandiri.Untuk mewujudkan pemecahan permasalahan tersebut diperlukan suatu penataan dengan gerakan aksi nyata Bersih, Mandiri berbasis Revolusi Mental. Program Kemitraan Masyarakat berbasis Revolusi mental Melatih masyarakat dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, baik potensi alam maupun potensi yang ada di dalam diri masyarakat. Melalui gerakan Indonesia Bersih Program Kemitraan Masyarakat Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan Menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap kebersihan lingkungan. Sedangkan gerakan Indonesia mandiri terfokus pada pada pemanfaatan potensi sumber daya alam daerah tertinggal, Mendukung dan mendorong kewirausahaan serta ekonomi kreatif memberdaakan potensi lokal, dan Melakukan pengembangan teknologi tepat guna untuk mendorong Usaha ekonomi kreatif.
The Effect of Changes in Postural Position Angle Degree on Central Venous Pressure Measurement Lesmana, Hendy; Ose, Maria Imaculata; Zulfia, Rahmatuz; Tobing, Kurniaty Ika Sari
Indonesian Journal of Medicine Vol 4, No 3 (2019)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.902 KB)

Abstract

Background: Central venous pressure is often used in intensive care, especially in patients who ex­pe­rience impaired fluid balance, heart failure, evaluation of therapeutic response and media for the­­rapy or hypertonic fluid. The patient's hemodynamic condition during treatment in the intensive care unit (ICU) is con­­stantly changing (unstable), therefore, serial monitoring of central venous pressure is needed and the patient's position must be constant. Changing the position of the patient in a place is some­ti­­mes something that cannot be avoided when the patient is in intensive room. This study aimed to examine the effect of changing the position of patients in bed at 00, 150, 300, and 450 on central venous pressure (CVP) va­lues.  Subjects and Method: This was quasi-experimental study, using a post test with­out control group with repeated measures. This study was conducted in the ICU/ICCU Room at Tarakan Ho­s­pital, No­rth Kalimantan, from May to June 2019. A total of 30 patients was selected by acci­den­­­tal sampling. The dependent variable was central venous pressure. The independent variable was the position of the patient when a central venous pressure examination was carried out, with the degree of positions which were 00, 150, 300, and 450. The data was obtained from observation she­et. CVP was measured by water manometer. The data were analyzed by Anova.Results: The lowest mean CVP was achieved at 0º (Mean=15.13; SD= 5.79). The highest mean CVP was achieved at 45º (Mean=18.18; SD=5.35). The different mean between 0º and 45º was sta­tis­tically significant (p=0.001). The mean CVD at 15º was mean=16.35; SD=5.73. The mean CVD at 30º was mean=17.07; SD=5.42). The different mean between 15º and 30º was statistically sig­ni­fi­cant (p=0.047).  Conclusion: The best position for perform central venous pressure is 45o.Keywords:  central vein pressure, intensive care, patient positionCorrespondence: Hendy Lesmana. Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Borneo Tarakan. Email: damayanti.titha@gmail.com.Indonesian Journal of Medicine (2019), 4(3): 192-200https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.03.01
AKURASI PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL (Central Venous Pressure) Lesmana, Hendy
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 1 (2018): Journal of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.503 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i1.388

Abstract

Pemantauan tekanan vena sentral merupakan salah satu metode pengukuran hemodinamik pasien secara invasif yang penggunaannya secara luas di temukan terutama di ruang perawatan intensif. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran tekanan vena sentral tersebut yang dapat menyebabkan bias (penurunan/peningkatan) dari nilai sebenarnya dan hal ini dapat berdampak terhadap kesalahan dalam pengambilan keputusan klinik terhadap pasien. Metode yang digunakan pada tinjauan literatur ini menggunakan studi pencarian sistematis database terkomputerisasi (CINAHL, ProQuest dan Google cendekia) dalam bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 14 jurnal, studi kepustakaan meliputi; Text Book, Buku ajar dan buku cetak lainnya dengan jumlah 5 buku serta Tesis hasil penelitian yang tersimpan dalam perpustakaan dengan jumlah 1 buah. Hasil studi menunjukan Akurasi Pengukuran tekanan vena sentral dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya: faktor peralatan; tersumbatnya kateter dan ujung kateter berada di ventrikel kanan, faktor kemampuan perawat; kalibrasi yang tidak benar, proses pengukuran tidak konsisten, osilasi pernafasan, tehnik pengukuran yang tidak benar serta penggunaan mode PEEP pada pasien yang terpasang ventilator. Perawat harus melakukan pemantauan tekanan vena sentral secara serial hal ini berguna dalam memantau respon pasien terhadap pengobatan/tindakan yang telah diberikan. Penting untuk diingat bahwa nilai tekanan vena sentral tinggi mungkin terkait dengan patofisiologi penyakit dan tidak selalu menunjukan overload cairan. Kata Kunci: Akurasi hasil pengukuran, Hemodinamik invasif, Pemantauan serial, Tekanan vena sentral
PEMBERDAYAAN KADER DALAM EMERGENCY FIRST AID PENANGANAN HENTI JANTUNG KORBAN TENGGELAM PADA WILAYAH PERSISIR TARAKAN Ose, Maria Imaculata; Lesmana, Hendy; Parman, Dewy Haryanti; Tukan, Ramdya Akbar
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.936 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1818

Abstract

Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan.
PEMBERDAYAAN MAHASISWA DENGAN MASYARAKAT DESA MANSALONG DAN DESA TANJUNG HULU KABUPATEN NUNUKAN MELALUI OPTIMALISASI POTENSI LOKAL DENGAN PENDEKATAN REVOLUSI MENTAL DALAM MEWUJUDKAN DESA BERSIH DAN MANDIRI Hendy Lesman; Mohammad Wahyu Agang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.799

Abstract

Desa Mansalong Desa Tanjung Hulu adalah mitra dan semangat gerakan Indonesia melayani PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan Menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap kebersihan dan kesehatan, serta gerakan Indonesia mandiri PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan meningkatkan tingkat kesadaran kemandirian masyarakat melalui menemukan potensi lokal sebagai badan usaha milik desa. Kurangnya kesadaran pelayanan publik dan kemandirian usaha di Wilayah Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, solusi yang dilakukan dengan melaksanakan program Revolusi Mental Melalui gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Mandiri.Untuk mewujudkan pemecahan permasalahan tersebut diperlukan suatu penataan dengan gerakan aksi nyata Bersih, Mandiri berbasis Revolusi Mental. Program Kemitraan Masyarakat berbasis Revolusi mental Melatih masyarakat dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, baik potensi alam maupun potensi yang ada di dalam diri masyarakat. Melalui gerakan Indonesia Bersih Program Kemitraan Masyarakat Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan Menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap kebersihan lingkungan. Sedangkan gerakan Indonesia mandiri terfokus pada pada pemanfaatan potensi sumber daya alam daerah tertinggal, Mendukung dan mendorong kewirausahaan serta ekonomi kreatif memberdaakan potensi lokal, dan Melakukan pengembangan teknologi tepat guna untuk mendorong Usaha ekonomi kreatif.
Analisis Dampak Penggunaan Varian Tekanan Suction terhadap Pasien Cedera Kepala Berat Hendy Lesmana; Tri Wahyu Murni; Anastasia Anna
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 3 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.868 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v3i3.114

Abstract

Penurunan kesadaran pada pasien cedera kepala berat akan menimbulkan risiko gangguan jalan napas sehingga perlu dilakukan intubasi endotrakeal untuk mempertahankan perfusi otak. Suctioning diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi tetapi dapat menimbulkan penurunan saturasi oskigen, peningkatan TIK dan trauma jalan nafas. Tekanan suction yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen pada klien cedera kepala berat. Penelitian Quasi experiment ini bertujuan mengetahui perbedaan saturasi oksigen pada pasien cedera kepala setelah dilakukan suctioning pada tekanan 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg. Desain penelitian menggunakan one group pre test and post test without control, yang dilakukan pengukuran berulang. Hasil penelitian didapatkan semakin tinggi penggunaan tekanan suction maka akan semakin terjadi penurunan saturasi oksigen. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi panduan dalam melakukan suction pada pasien cedera kepala berat dengan memerhatikan saturasi oksigen.Kata kunci: Cedera kepala berat, hiperoksigenasi, suctioning, saturasi oksigen, & tekanan suction. The Use of Different Pressure of Suction and Its Impact on Oxygen Saturation among Patients with Head InjuryAbstractRather maintaining adequate airway patency, suctioning may pose risk of developing diminished oxygen saturation among patient with severe head injury. Patients may also experience intra cranial pressure (ICP) and airway trauma. Therefore, providing appropriate pressure of suction machine is needed to overcome those problems particularly to reduce risk of diminished oxygen saturation. This quasi-experimental study aimed to determine differences in oxygen saturation among patients with head injury after suctioning with three different pressures: 100 mmHg, 120 mmHg and 150 mmHg. The study design used one group pretest and post-test without control that performed with repeated measurements. Findings suggest higher pressure of suctioning tends to decrease their oxygen saturation. Results are expected to provide best practice to conduct suctioning for patients with severe head injury and maintaining oxygen saturation after hyper oxygenation action.Key words: Hyperventilation, oxygen saturation, severe head injury, suctioning, and suction pressure.
PENGARUH DONOR DARAH TERHADAP PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL Hendy Lesmana
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh donor darah terhadap perubahan tanda-tanda vital pada pendonor darah di PMI Kota Tarakan. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah praeksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Pada responden dilakukan pengukuran variabel tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, serta suhu tubuh sebelum dan setelah melakukan donor darah. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji T berpasangan dan uji wilcoxon terhadap perubahan tanda-tanda vital sebelum dan setelah responden melakukan donor darah. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah (p: 0,0001). Pada tekanan darah, frekuensi  napas, dan suhu tubuh, secara statistik tidak terjadi perubahan yang signifikan namun secara klinis terdapat perubahan. Simpulan: Terdapat pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah, sedangkan untuk tekanan darah, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Saran peneliti sebelum dilakukan donor darah sebaiknya tekanan darah sistolik ?120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernafasan 17 x/menit dan suhu tubuh antara 36,2oC sampai dengan 37,0 0C. Kata kunci:  donor darah, nadi, pernafasan, Palang Merah Indonesia, suhu tubuh, tanda-tanda vital dan                  tekanan darah.
Effect of Electrical Stimulation in Lower Extremity as Physical Exercise in Type 2 Diabetes Mellitus Patients Rika Wahyuni Arsianti; Dewy Haryanti Parman; Hendy Lesmana; Muhammad Taufiqqurohman
The Indonesian Biomedical Journal Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v10i1.353

Abstract

BACKGROUND: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a long-term illness that affects the patient's quality of life and requires substantial health care costs. Lifestyle relatedto physical exercise is one of the causes of the increasing prevalence of this disease. However, not all T2DM patients can perform physical exercise because very weak physical conditions such as elderly, spinal cord injury or diabetic secondary complications can be contraindicated when physical exercise performed. The aim of this study is to observe the used of electrical stimulation in T2DM patients.METHODS: The provision of ES to lower extremity muscles was given for 30 minutes in the intervention group. Blood glucose samples were taken before and after the ES intervention. The data collected was statistically analyzed by using paired T-test and expressed in mean±standard error.RESULTS: The ES intervention decrease blood glucose level significantly from 193.03±5.740 mg/dL to 170.66±5.200 mg/dL (p≤0.001) in the last session.CONCLUSION: The effect of ES in lower extremity is shown to be significantly lowers the blood glucose level in T2DM patients.KEYWORDS: blood glucose, electrical stimulation, physical exercise, type 2 diabetes mellitus
UTILIZATION OF DAYAK ONION AS HEALTHY SNACKS Hendy Lesmana; Qur’ani Qur’ani; Dewy Haryanti Parman
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 2 No. 4 (2019): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.185 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v2i4.79

Abstract

In Indonesia, there are an estimated 100 to 150 families of plants, and of that number, most of them have the potential to be used as medicinal plants. The traditional medicinal plant that has a function as a medicinal plant, one of them is Dayak onions, where the onions Dayak is very much found in Kalimantan and is believed to have many health benefits. Dayak onions are very rarely found in the form of snacks, so it is fascinating to be used as research material to get a stick made of Dayak onions with the best flavor, delicious, tasty, crispy, and attractive to be consumed by the consumer. Not only are the Dayak onion sticks delicious and tasty, but they also provide many benefits for those who consume them. This research makes a healthy snack product in the form of sticks made from Dayak onions with rice flour mixture. The method used is the method of case study research to find the best results from multiple comparison Dayak onions and rice flour that has been made, namely 1:1, 1:2, and 1:3. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique, which is a sampling technique with specific considerations. Results: From the research on Dayak onion stems made several main comparison ingredients, namely Dayak onions and rice flour which get a savory, savory and crispy taste using 1: 2 or the equivalent of 50gr Dayak onions and 100gr rice flour Recommendation: the products produced still need to be developed in various variants such as spicy, salty and sweet so that consumers are more interested in getting them. Keywords: Dayak onion, sticks, traditional food ingredients
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PENANGANAN KORBAN TENGGELAM Hendy Lesmana; Dewy Haryanti Parman; Alfiaanur Alfiaanur; Darni Darni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.684 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v2i1.1359

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 13.466 pulau, demukian pula dengan Kota Tarakan yang merupakan daerah kepulauan dengan luas laut (406,53 Km2) lebih besar dari daerah daratan (250,80Km2). Tenggelam merupakan kondisi kegawatdaruratan yang harus segera mendapatkan pertolongan, bila terlambat mendapatkan pertolongan maka akan menyebabkan kematian. Pada umumnya masyarakat adalah orang pertama yang menemukan korban sehingga peran masyarakat awam dalam melakukan pertolongan korban tenggelam secara cepat dan tepat sangat dibutuhkan guna meningkatkan angka harapan hidup korban tenggelam. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tahapan sosialisasi, simulasi dan evaluasi dari peserta pelatihan. Kegiatan dilakukan pada masyarakat yang ada di Kelurahan Pantai Amal yang merupakan msayarakat yang berada di daerah pesisir. Hasil pengabdian dimana terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama kepada korban tenggelam, mulai dari penanganan korban tenggelam selama di laut maupun korban yang telah dilakukan evakuasi ke daratan.Kata Kunci: masyarakat pesisir, Penanganan korban tenggelam, & pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
Co-Authors Agang, Mohammad Wahyu Ahmat Pujianto Ahmat Pujianto Akbar Tukan, Ramdya Alfiaanur Alfiaanur Alfianur Alfianur Aminuddin Aminuddin Ana Damayanti Ana Damayanti Anastasia Anna Aris Junaidi Baydhuri, Putri Intan Bayu Purnomo Budiman Burhan Burhan, Burhan Cahyaningrum, Widyastuti Citra Alpiani Darni Darni Darni Darni Darni Darni Devi Miftahul Hasanah DEWI WIJAYANTI Dewi Wijayanti Dewi Wijayanti Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Farasian Magdalena Sisca Sihotang Febrianti, Selvia Fitriya Handayani Haeril Amir Handayani, Fitriya Handoko, Setiawan Tri Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana, Hasriana Irwan, M Irwansyah Irwansyah Iskandar, Ayuk Cucuk Jamhari Jamhari Kartanti, Natalia Ida Losong, Aprilisya Nensyiawati M Akbar Nugraha M. Akbar Nugraha Marta, Ayu Putu Maslikan, Sunarti Maya Sari Mochammad Imron Awalludin Muhammad Taufiqqurohman Muhammad, Saiful Najihah Najihah Najihah Najihah Najihah Najihah, Najihah Nawir, Daud Nerli Adria Sinabutar Noviani, Doris Nur Indah Noviyanti Ose, Maria Imaculata Paridah Paridah Paridah Paridah Parman, Dewy Haryanti Pujianto, Ahmat Putri Aulia Rohmadiana Putri Ayu Utami Qur’ani Qur’ani Rahma Yulis Rahmatuz Zulfia Rasdiana, Rasdiana Rika Wahyuni Ririn Ariyanti, Ririn Santi Tambunan Selvia Febrianti Siti Hamidah Suryana, Nia Kurniasih syahran syahran Tobing, Kurniaty Ika Sari Tri Wahyu Murni Utami, Putri Ayu Utami, Putri Ayu Wahyudi, Donny Tri Wahyuni Arsianti, Rika Yacoline Pailungan, Ferly Yuliana Batu Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yuni Retnowati Yunita Yunita Zakinah, ST Zulfia, Rahmatuz