Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dan transformasi hingga tetap relevan dalam sistem pendidikan nasional. Salah satu wilayah yang memiliki konsentrasi pesantren cukup tinggi adalah Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, yang dikenal sebagai Desa Santri. Namun, kajian akademik yang secara spesifik mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tipologi pesantren di wilayah ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi seluruh pesantren di Desa Ganjaran serta mengkaji tipologinya berdasarkan teori-teori pendidikan pesantren dan kesesuaiannya dengan regulasi pendidikan nasional. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui dokumentasi arsip desa, situs resmi pesantren, dokumen internal lembaga, wawancara mendalam, serta observasi lapangan. Analisis data dilakukan melalui teknik pattern matching dan cross-case synthesis untuk mengidentifikasi pola-pola klasifikasi berdasarkan dimensi historis, sistem pembelajaran, kepemimpinan, legalitas, serta pengaruh sosial keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 24 pesantren aktif di Desa Ganjaran. Pesantren tertua berdiri sejak tahun 1908 dan yang termuda didirikan pada 2023. Seluruh pesantren masih menganut sistem tradisional (salafiyah) dan sebagian besar masih dipimpin langsung oleh pendirinya. Pesantren telah memiliki fasilitas yang tergolong lengkap, namun sebagian belum memiliki izin operasional resmi. Secara umum, mayoritas pesantren memiliki pengaruh keagamaan yang meluas hingga luar Pulau Jawa, meskipun tidak ada yang memiliki lebih dari seribu santri mukim. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman akademik tentang diversitas pesantren dalam satu wilayah desa serta implikasinya terhadap pengembangan kebijakan pendidikan Islam berbasis komunitas lokal.
Copyrights © 2025