Pemilihan metodologi pengembangan perangkat lunak merupakan faktor krusial dalam menentukan keberhasilan proyek, khususnya pada skala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan efisiensi dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu model Waterfall dan Agile. Studi dilakukan melalui kajian literatur dan analisis teoritis berdasarkan berbagai parameter seperti kecepatan pengembangan, fleksibilitas terhadap perubahan, dokumentasi, serta efisiensi sumber daya. Hasil analisis menunjukkan bahwa model Agile lebih adaptif terhadap perubahan dan cocok untuk tim kecil dengan kebutuhan yang terus berkembang, sedangkan Waterfall lebih efisien untuk proyek dengan kebutuhan yang stabil dan terdefinisi sejak awal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi pengembang atau institusi pendidikan dalam memilih metodologi yang sesuai untuk proyek berskala kecil.
Copyrights © 2025