Makanan cepat saji cukup diminati oleh semua kalangan di Indonesia. Di Kuantan Singingi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum memiliki ide kreatif untuk membuka peluang usaha dalam bidang makanan cepat saji. Oleh karena itu perlu diadakannya pelatihan pembuatan makanan cepat saji berupa onigiri (nasi kepal Jepang) sebagai alternatif ide yang dapat dikembangkan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelatihan pembuatan onigiri (nasi kepal Jepang) dipilih karena bahan baku pembuatan onigiri adalah nasi. Subyek sasaran ibu-ibu PKK penggerak UMKM di Kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang ibu-ibu PKK penggerak UMKM. Materi pengenalan meliputi definisi, jenis makanan cepat saji, dan sejarah onigiri. Pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi, pelatihan, dan diakhiri dengan evaluasi. Metode sosialisasi digunakan saat memberikan pengetahuan kepada peserta pengabdian mengenai varian makanan cepat saji berupa onigiri (nasi kepal Jepang). Setelah sosialisasi dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pelatihan membuat onigiri (nasi kepal Jepang) isi abon ikan patin. Pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi kegiatan dengan angket sebagai instrument pengukuran keberhasilan kegiatan. Berdasarkan hasil analisis angket disimpulkan bahwa kegiatan ini berhasil dilaksanakan karena sebanyak 90% dari 20 peserta memahami penjelasan mengenai makanan cepat saji dan merasa terbantu dengan ide pembuatan makanan cepat saji berupa onigiri (nasi kepal Jepang) yang dapat dikembangkan sebagai UMKM. Sebanyak 85% dari 20 peserta berhasil membuat onigiri (nasi kepal Jepang) isi abon patin sesuai dengan yang diajarkan dan 85% dari 20 peserta juga menyatakan mempelajari cara membuat onigiri adalah menarik Meskipun 45% dari 20 peserta masih ragu membuka usaha baru berkaitan dengan makanan cepat saji berupa onigiri (nasi kepal Jepang).
Copyrights © 2025