Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah rawan gempa dan tsunami melalui sosialisasi dan pelatihan penggunaan kit darurat. Lokasi kegiatan terfokus pada dua sekolah di wilayah pesisir Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung, yaitu SMA LPM Bitung dan SMP Negeri 10 Bitung, yang berbagi lokasi (“seatap”) dan memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam. Metode yang digunakan menggabungkan pendekatan edukatif dan praktik langsung yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa SMP dan SMA. Rangkaian kegiatan terdiri atas pembekalan materi mitigasi bencana, perakitan kit darurat secara mandiri, simulasi evakuasi, serta evaluasi terstruktur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 92% siswa mampu merakit kit dengan lengkap dalam waktu 8–10 menit, sementara sisanya memerlukan bimbingan tambahan pada percobaan pertama. Dalam simulasi, siswa berhasil menggunakan perlengkapan darurat seperti senter, masker, peluit, kompas, dan shelter darurat dengan tingkat pemahaman yang tinggi. Evaluasi menunjukkan adanya kendala minor, seperti keterbatasan masker cadangan dan belum optimalnya jalur evakuasi. Respons siswa menunjukkan peningkatan rasa percaya diri dan kesiapan menghadapi situasi darurat. Temuan ini menguatkan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman dalam membangun budaya sadar bencana di sekolah. Secara keseluruhan, kegiatan ini terbukti efektif dan dapat dijadikan model pelatihan serupa di wilayah pesisir lainnya. Disarankan agar program ini dilaksanakan secara rutin dengan dukungan fasilitas yang lebih lengkap dan evaluasi berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025