Penelitian ini mengkaji tentang distorsi gerakan radikalisme yang menyasar pesantren. Pesantren sering kali diberi kesan sebagai lembaga yang mencetak kader-kader radikal. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari peristiwa pengeboman yang terjadi di WTC Amerika Serikat dan Bom Bali. Pesantren di Indonesia dalam memberikan pengajaran kepada santri sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai radikalisme yang diasumsikan oleh orang Barat terhadap dunia Islam. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan kajian mendalam tentang anatomi gerakan radikalisme Islam di pesantren. Untuk mengupas hal tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan library research untuk mengumpulkan data yang selaras dengan tema yang sedang penulis kaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pesantren sebagai sarang radikalisme merupakan sebuah distorsi. Dalam perdebatannya, pesantren mengajarkan nilai-nilai Rohmatan lil alamin yang dalam hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran radikalisme.
Copyrights © 2025