Penelitian ini merupakan kajian literatur yang bertujuan untuk mengidentifikasi peran media pembelajaran digital, khususnya Quickly-Edu, dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran IPAS. Studi dilakukan melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR) dengan menganalisis berbagai artikel dan jurnal terkait media pembelajaran interaktif, keterampilan berpikir kritis, serta tantangan implementasinya di kelas. Hasil sintesis menunjukkan bahwa media digital seperti Quickly-Edu memiliki potensi besar untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif, menarik, dan kontekstual, sehingga mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Indikator berpikir kritis seperti Focus, Reason, Inference, Clarity, dan Overview dapat dilatih melalui media ini. Namun, tantangan seperti rendahnya literasi digital guru dan keterbatasan infrastruktur masih menjadi hambatan dalam implementasi optimal di sekolah dasar. Selain itu, variasi materi IPAS yang tersedia dalam media digital juga masih terbatas. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan media pembelajaran digital seperti Quickly-Edu tidak hanya ditentukan oleh kualitas teknisnya, tetapi juga oleh kesiapan guru, relevansi konten dengan kebutuhan lokal siswa, serta sinergi antar pemangku kepentingan pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendorong berpikir kritis sejak dini. Oleh karena itu, pengembangan media seperti Quickly-Edu harus disertai pelatihan guru dan penyesuaian konten dengan konteks lokal. Studi ini merekomendasikan kolaborasi antara pendidik, pengembang media, dan peneliti untuk memastikan efektivitas penerapan media pembelajaran digital yang mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa sejak dini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025