Sepanjang Abad Pertengahan, dunia Islam mengalami guncangan besar melalui Perang Salib dan invasi Mongol—dua peristiwa historis yang kerap dianggap sebagai simbol kemunduran peradaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak paradoksal dari krisis-krisis tersebut terhadap kebangkitan intelektual Eropa, khususnya dalam periode Renaisans. Dengan pendekatan kualitatif historis-interpretatif, studi ini menelusuri bagaimana pertemuan budaya yang dipicu oleh konflik militer turut memfasilitasi transmisi ilmu pengetahuan dan filsafat Islam ke dunia Barat Latin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehancuran institusi peradaban Islam justru mendorong difusi pengetahuan yang menjadi fondasi perkembangan intelektual modern di Eropa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemunduran suatu peradaban dalam satu konteks dapat menjadi kekuatan transformasi dalam konteks lain, serta menantang narasi sejarah global yang bersifat linear dan Euro-sentris.
Copyrights © 2025