Salah satu penyakit tidak menular dengan kasus yang meningkat setiap tahun adalah diabetes melitus. Kejadian DM di Kota Yogyakarta menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain di daerah Istimewa Yogyakarta. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan sebagai bentuk pencegahan, mendeteksi kemungkinan diabetes atau prediabetes, dan mengontrol komplikasi terutama bagi pasien diabetes melitus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan gambaran kadar gula darah kepada guru dan karyawan di SMK-SMF “Indonesia” Yogyakarta dan risiko terjadinya penyakit diabetes melitus. Tahapan yang dilakukan pada kegiatan pengabdian adalah koordinasi dan persiapan, pemeriksaan kadar gula darah, serta edukasi kepada responden. Jumlah guru dan karyawan yang berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan kadar gula darah berjumlah 36 orang dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 10 orang (27,78%) dan responden perempuan berjumlah 26 orang (72,22%). Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan menggunakan kadar gula darah sewaktu dan diperoleh hasil responden dengan kadar gula darah 200 mg/dL sebanyak 35 orang (97,22%) dan 1 responden (2,78%) yang memiliki GDS ≥200 mg/dL. Responden perempuan 100% memiliki kadar gula darah 200 mg/dL, sedangkan pada responden laki-laki terdapat 1 responden yang memiliki kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL. Responden dengan kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan terdekat dan diminta mengurangi asupan gula berupa makanan atau minuman manis karena berisiko menderita penyakit diabetes melitus. Responden dengan kadar gula darah sewaktu yang baik diberikan edukasi mengenai batasan gula yang dikonsumsi dalam satu hari, aktivitas fisik yang perlu dilakukan, makanan-minuman yang disarankan dan dihindari.
Copyrights © 2025