Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Batuk OTC (Over The Counter) dengan Faktor Demografi pada Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Listiana Hidayati; Amrina Amalia Yogananda
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i1.62011

Abstract

Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada dan refleks fisiologis yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk merupakan gejala tersering penyakit pernapasan dan masalah yang sering kali dihadapi dokter dalam praktik sehari-hari di Indonesia. Pengobatan batuk biasanya dilakukan dengan pengobatan sendiri atau swamedikasi. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang dialami seseorang dengan menggunakan obat herbal, obat tradisional maupun modern dengan tanpa adanya intervensi dari tenaga medis seperti dokter. Pengetahuan swamedikasi sendiri kemungkinan berhubungan dengan faktor demografi seperti kluster, tahun angkatan, dan jenis kelamin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat batuk pada responden, gambaran tingkat pengetahuan responden serta hubungan faktor demografi dengan tingkat pengetahuan responden dalam penggunaan obat batuk.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik bersifat non-eksperimental melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner yang berisi 24 pertanyaan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian dilakukan di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta. Jumlah sampel yang digunakan adalah 319 responden. Data primer selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan analisis bivariat dengan Chi-Square test.Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat pengetahuan responden dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, dan kurang. Berdasarkan hasil uji bivariat diketahui faktor klaster berhubungan dengan tingkat pengetahuan mengenai penggunaan obat batuk dengan nilai p ≤ 0,05. Tahun angkatan dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan responden mengenai penggunaan obat batuk.
Analysis of Willingness to Pay for the Use of Traditional Medicines during the Covid-19 Pandemic in the Village Community of Kiringan Canden, Bantul Listiana Hidayati
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 4 (2022): in press
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i4.78501

Abstract

When the Corona virus infects the body, eating will cause the body's reaction to build the body's ability to eradicate the virus. If the immune system is strong, the virus will die and vice versa with a weak immune system, it will be reversed by the immune system and can trigger severe symptoms and fatal complications. Immunostimulants can enhance specific and non-specific body defense mechanisms, and there is non-specific induction of both cellular and humoral defense mechanisms. Traditional medicine is used to relieve the symptoms of COVID-19. There are no studies that show this treatment can prevent or cure the disease caused by COVID-19. The purpose of this study was to determine the characteristics of consumers of traditional medicine and the value of willingness to pay (WTP) for traditional medicines in the hamlet of Kiran, Bantul, Yogyakarta. This study uses a non-experimental descriptive analytical method through the distribution of questionnaires. The research was conducted in Kringan Hamlet, Bantul, Yogyakarta with purposive sampling method. The number of samples used was 276 respondents. Primary data were then analyzed descriptively and Contingent Valuation Modeling (CVM). The results showed the characteristics of the respondents, namely the distribution according to age as many as 69 respondents aged 36-45 years (25%), the dominant gender was 156 respondents (57%), the level of education was mostly high school as many as 137 respondents (50%) and the level of education was high school. the highest income of 172 respondents (62%) is < Rp 1 million. The average WTP value of ginger is Rp. 19,822.46 or the total WTP value is Rp. 6,280,434.78, the average value of WTP of ginger is Rp. 10,956.52 or the total value of WTP is Rp. 5,175,000.00, the average value of WTP of lemongrass is Rp. 10,140.51 or the total value of WTP is IDR 5,445,978.26, while the average value of WTP for lemongrass is IDR 9,583.33 or the total value of WTP is IDR 10,733,478.26 
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN INOVASI KAPSUL JAMU ANTIDIABETIK DARI BAHAN ALAM Listiana Hidayati; Muhammad Akbar Ramadhan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.20342

Abstract

Jamu merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia, yang telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia. Sepuluh besar penyakit berdasarkan kunjungan rawat jalan yang dilaporkan puskesmas se-Kabupaten Bantul tahun 2017 menunjukkan bahwa Diabetes Melitus termasuk di dalamnya dengan jumlah 1.859 kasus. Dusun Kiringan terkenal dengan mata pencaharian sebagai pengrajin jamu untuk mempertahankan budaya dan meningkatkan sumber daya manusia sering mengadakan pelatihan UMKM serta mengadakan kegiatan dengan melibatkan Karang Taruna dan Masyarakat. Tujuan pelatihan pembuatan inovasi kapsul jamu antidiabetik dari bahan alam untuk memaksimalkan penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional dan meningkatkan kemandirian ekonomi UMKM masyarakat Dusun Kiringan, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Metode yang digunakan dalam sosialisasi inovasi jamu ini adalah: Sosialisasi program, observasi, melakukan wawancara terkait kebutuhan prioritas, pemaparan materi pelatihan pembuatan inovasi kapsul jamu antidiabetik, praktek pembuatan inovasi kapsul jamu antidiabetik. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan inovasi jamu dilaksanakan pada tanggal 15-16 Desember 2022 di Pendopo Childern Center Dusun Kiringan. Kegiatan ini dihadiri oleh Dukuh di Dusun Kiringan, serta perwakilan 32 dasawisma. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini adalah: Para pelaku usaha UMKM mendapatkan pengetahuan tentang pelatihan inovasi kapsul jamu antidiabetik, Para pelaku usaha UMKM memahami standar CPIRT, Para pelaku usaha UMKM dapat memahami khasiat/kegunaan dari kapsul jamu antidiabetik dari bahan alam, Para pelaku usaha UMKM dapat membuat / memproduksi kapsul jamu antidiabetik dari bahan alam, Pendampingan. Kesimpulan sosialisasi dan pelatihan pembuatan inovasi kapsul jamu antidiabetik dari bahan alam memberikan pengetahuan dan kemampuan pembuatan inovasi kapsul jamu antidiabetik, memahami standar CPIRT dan membantu meningkatkan kemandirian ekonomi UMKM Dusun Kiringan Canden Bantul.
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN CILOK MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS SEBAGAI VERIFIKASI PRODUK HALAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Akbar, Muhammad; Hidayati, Listiana; Alfian, Muhammad
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i01.6313

Abstract

Cilok adalah makanan yang terbuat dari tepung kanji yang berbentuk bulat. Boraks adalah suatu senyawa yang berbentuk kristal berwarna putih, senyawa kimia dengan nama natrium tetraborate. Uji halal karena sesuai dengan Fatwa MUI No. 43 Tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah cilok yang dijual di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mengandung boraks. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif jenis eksperimental menggunakan uji Spektrofotometri UV-Vis, untuk uji kualitatif menggunakan uji nyala api, dan uji kertas tumerik dengan pengambilan sampel secara purposive sampling yang di mana pengambilan sampel dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini yaitu untuk uji kualitatif boraks pada 12 sampel menunjukkan hasil negatif mengandung boraks. Pada uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis didapat regresi linier y = 0,0233x + 0,4146, sehingga dapat dilakukan untuk penentuan kadar boraks pada sampel. Uji kuantitatif diperoleh hasil negatif. Uji kehalalan untuk cilok di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah terverifikasi halal.
Willingness to Pay and Factors that Influence Curcuma xanthorrhiza Use during The COVID-19 in Kiringan Village, Bantul Hidayati, Listiana; Fatimah, Fitri Andriani
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, no. 3 (The 3rd Mandala Waluya International Conference on Pharmaceutical Science and
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i3.54080

Abstract

The Indonesian government officially announced a positive case of a patient exposed to COVID-19 in 2020. The purpose of the study was to determine the characteristics of the community in Kiringan Hamlet, calculate the willingness to pay (WTP) value for temulawak and determine the factors that influence the WTP value during COVID-19. The method used descriptive-analytical non-experimental, which involved distributing questionnaires to consumers and herbal medicine producers in Kiringan Village, Bantul, Yogyakarta. The number that met the inclusion criteria was 276 respondents. The primary data obtained were then analyzed descriptively, followed by a WTP analysis using the contingent valuation modeling (CVM) approach and a factor analysis using regression analysis. The results showed that the age distribution obtained from 69 respondents was 36-45 years old (25%), the majority of female gender with 156 respondents (57%), education level was high school with 137 respondents (50%), 172 people (62%) with income level below 1,000,000.00 IDR, the average WTP value of temulawak was 10,956.52 IDR. In contrast, the total WTP value of temulawak reached 3,024,000.00 IDR. Occupation factors (p=0.004), number of family members (p=0.040), and duration of consumption (p=0.005) also affected the WTP of temulawak.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) TERHADAP Staphylococcus aureus METODE DIFUSI SUMURAN Kartini, Dyan Nurwita; Hidayati, Listiana; Faizah, Nurul
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 3 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i3.7912

Abstract

Banyak tanaman di Indonesia yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan obat, salah satunya yaitu tanaman jeruk bali (Citrus maxima). Kulit jeruk bali memiliki komponen metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, terpenoid, pektin dan tanin yang berpotensi digunakan sebagai antibakteri. Penilitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah jeruk bali yang diformulasikan dalam sediaan krim terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kulit buah jeruk bali diekstraksi menggunakan metode maserasi. Maserat yang peroleh diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan variasi F0 0%, F1 8%, F2 12,5% dan F3 15% kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, daya lekat serta uji sentrifugasi. Uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode well diffusion. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% ( dan dilakukan uji lanjut Post Hoc LSD (Least Significant Difference). Hasil evaluasi sifat fisik krim semua formulasi ekstrak jeruk bali memenuhi syarat uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan uji sentrifugasi yang baik. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan krim ekstrak kulit jeruk bali mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Krim ekstrak kulit jeruk bali dengan berbagai formulasi (F0, F1, F2, F3) secara berurutan memiliki rata-rata zona hambat sebesar 0 mm; 6,61 mm; 9,02 mm; 10,95 mm. Analisis hasil zona hambat yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar masing-masing formulasi yang diberi ekstrak kulit jeruk bali (p<0,05). Kata Kunci : Antibakteri, Kulit Buah Jeruk Bali, Krim, Staphylococcus aureus
SOSIALISASI DAN PEMBUATAN INOVASI JAMU ROSELA JAHE MERAH Hidayati, Listiana; Krisnawati, Krisnawati; Wibowo, Giana Agung
Jurnal Vokasi Vol 6, No 3 (2022): November
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v6i3.2957

Abstract

 Tujuan dari sosialisasi inovasi jamu adalah untuk memaksimalkan kekayaan alam tanaman obat serta meningkatkan ekonomi masyarakat baik UMKM maupun yang berbadan hukum di Desa Wisata Kiringan, Canden. Serta dapat menarik konsumen baru dari berbagai kalangan. Metode yang digunakan dalam sosialisasi inovasi jamu ini adalah: Sosialisasi program, observasi, melakukan wawancara terkait kebutuhan prioritas, pemaparan materi inovasi jamu, praktek pembuatan jamu. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini adalah: (1) Para pelaku usaha UMKM mendapatkan informasi inovasi jamu baru, (2) Para pelaku usaha UMKM memahami standar CPIRT,(3) Para pelaku usaha UMKM dapat memahami khasiat/kegunaan dari jamu inovasi rosela jahe merah, (4) Para pelaku usaha UMKM dapat membuat / memproduksi rosela jahe merah.
Skrining Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) pada Guru dan Karyawan di SMK-SMF “Indonesia” Yogyakarta Sebagai Upaya Deteksi Dini Risiko Diabetes Melitus Yogananda, Amrina Amalia; Hidayati, Listiana; Hasanudin, Muhammad Nurul; Faizah, Nurul; Alfian, Muhammad; Fatimah, Fitri Andriani
Jurnal Vokasi Vol 9, No 2 (2025): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i2.7299

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular dengan kasus yang meningkat setiap tahun adalah diabetes melitus. Kejadian DM di Kota Yogyakarta menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain di daerah Istimewa Yogyakarta. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan sebagai bentuk pencegahan, mendeteksi kemungkinan diabetes atau prediabetes, dan mengontrol komplikasi terutama bagi pasien diabetes melitus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan gambaran kadar gula darah kepada guru dan karyawan di SMK-SMF “Indonesia” Yogyakarta dan risiko terjadinya penyakit diabetes melitus. Tahapan yang dilakukan pada kegiatan pengabdian adalah koordinasi dan persiapan, pemeriksaan kadar gula darah, serta edukasi kepada responden. Jumlah guru dan karyawan yang berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan kadar gula darah berjumlah 36 orang dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 10 orang (27,78%) dan responden perempuan berjumlah 26 orang (72,22%). Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan menggunakan kadar gula darah sewaktu dan diperoleh hasil responden dengan kadar gula darah 200 mg/dL sebanyak 35 orang (97,22%) dan 1 responden (2,78%) yang memiliki GDS ≥200 mg/dL. Responden perempuan 100% memiliki kadar gula darah 200 mg/dL, sedangkan pada responden laki-laki terdapat 1 responden yang memiliki kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL. Responden dengan kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan terdekat dan diminta mengurangi asupan gula berupa makanan atau minuman manis karena berisiko menderita penyakit diabetes melitus. Responden dengan kadar gula darah sewaktu yang baik diberikan edukasi mengenai batasan gula yang dikonsumsi dalam satu hari, aktivitas fisik yang perlu dilakukan, makanan-minuman yang disarankan dan dihindari.
Pelatihan Kreatif Sabun Aromaterapi sebagai Alternatif Usaha Tambahan bagi Pengrajin Jamu Dusun Kiringan, Canden, Bantul Fatimah, Fitri Andriani; Hidayati, Listiana
Jurnal Vokasi Vol 9, No 2 (2025): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i2.7369

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan melalui pelatihan kewirausahaan kreatif dengan tema pembuatan sabun aromaterapi, bertujuan untuk membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu pengrajin jamu di Dusun Kiringan, Canden, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 13 Desember 2024 dan diimplementasikan melalui tiga tahap proses, yaitu: (1) pemaparan materi, (2) praktik langsung pembuatan sabun, serta (3) sesi diskusi dan tanya jawab. Dusun Kiringan memiliki potensi tanaman apotek hidup yang kaya senyawa aktif antibakteri, sehingga mendukung para pengrajin jamu untuk mengembangkan produk berbasis kosmetik, seperti sabun cair, sebagai bentuk diversifikasi usaha berbahan alami. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis kreativitas melalui pembuatan sabun aromaterapi yang diharapkan dapat menjadi cikal bakal usaha mandiri pengrajin jamu. Hasil dari kegiatan ini berupa produk sabun mandi ukuran 100 ml per botol, dengan keunikan aroma yang berasal dari ekstrak sereh dan cengkeh. Pelatihan kewirausahaan berbasis kreativitas melalui pembuatan sabun aromaterapi telah memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta, sehingga diharapkan mampu mendorong lahirnya usaha mandiri baru yang berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antibiotik pada Pneumonia di RSUD Sleman Tahun 2023 Yogananda, Amrina Amalia; Faizah, Nurul; Hidayati, Listiana
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol8no1p156-161

Abstract

Pneumonia is an infectious disease caused by microorganisms, including viruses, bacteria, fungi, and parasites. One of the pharmacological therapies used to treat pneumonia is antibiotics. In determining antibiotics, it is necessary to select the frequency to determine the most effective and cost-effective therapy. CEA is a pharmacoeconomic method presented in the cost-effectiveness ratio to assist in drug selection decisions. This study aims to determine the most cost-effective antibiotics at Sleman Regional Hospital during 2023. Data was collected retrospectively using the medical records of pneumonia patients. The number of samples obtained was 27 patients diagnosed with pneumonia. The results showed that males suffered more from pneumonia (62.96%), the most common age was >65 years (37.04%), with a length of hospitalization of ≤5 days (70.37%). The average direct medical cost for single therapy in pneumonia patients is the largest levofloxacin of Rp 9.975.494, and the combination of oral ceftriaxone + azithromycin of Rp 14.802.488. The highest therapeutic effectiveness for single therapy is ceftriaxone at 90%, and the combination of ceftriaxone + gentamicin is 100%. Based on the ACER calculation, ceftriaxone is more cost-effective than levofloxacin for single therapy with an ACER value of Rp 86.967,94. For combination therapy, ceftriaxone + gentamicin is more cost-effective than ceftriaxone-oral azithromycin with an ACER value of Rp 61.922,26.