<![CDATA[Suhu air berperan sangat penting dalam campuran beton. Selain bereaksi dengan semen untuk membentuk pasta semen, air juga membantu mencampur bahan-bahan beton menjadi homogen dan merata, meningkatkan workability dan penggunaan suhu air yang tepat sangat penting untuk mencapai kekuatan beton yang optimal. Air menyebabkan reaksi hidrasi semen sehingga menimbulkan panas hidrasi. Hidrasi semen merupakan reaksi kimia yang menyebabkan pasta semen mengeras dan mengikat agregat menjadi satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu, variasi suhu air pada campuran beton dapat mempercepat maupun memperlambat proses hidrasi yang akan menentukan kekuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan air panas pada campuran beton dapat mempengaruhi sifat mekanik beton, khususnya kekuatan tekan dan kekuatan lentur beton. Kedua sifat mekanik tersebut sangat penting dalam perencanaan struktur beton. Komposisi material semen, pasir dan batu pecah pada campuran beton direncanakan dengan mutu beton f’c 32,5 MPa. Sampel penelitian adalah beton yang proses pembuatannya di campur menggunakan air bersuhu 25oC, 50oC dan 100oC. Pengujian yang dilakukan meliputi uji tekan dan uji lentur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi pada beton yang menggunakan air bersuhu 50oC dan kuat lentur tertinggi pada beton yang menggunaan air bersuhu 25oC. Hasil perhitungan modulus retak menurut SNI 2847:2019 berbeda dengan hasil pengujian lentur di laboratorium, sehingga faktor modifikasi l perlu di koreksi. Penggunaan air panas dalam campuran beton dapat mempengaruhi proses hidrasi semen, yang berdampak pada kuat tekan dan kuat lentur beton.]]>
Copyrights © 2025
