Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pemangku kepentingan dalam pengembangan wisata pusaka kota di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Kawasan ini merupakan salah satu area bersejarah yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berbasis warisan budaya. Namun, dalam proses pengembangannya, kawasan ini menghadapi berbagai tantangan, seperti pembangunan yang tidak selaras dengan nilai sejarah, serta kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah daerah, komunitas lokal, pelaku wisata, pelaku usaha, dan akademisi memiliki peran yang berbeda-beda dalam pengembangan kawasan. Meskipun terdapat berbagai inisiatif positif, sinergi antarpihak masih perlu diperkuat agar pengembangan yang dilakukan tetap mempertahankan nilai-nilai pusaka dan berkelanjutan. Studi ini menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dan partisipatif dalam pengelolaan kawasan pusaka kota.
Copyrights © 2025