ABSTRACT Waste from young coconut shells from young coconut sellers will usually be thrown away and become waste that disturbs the environment. One of the efforts to process young coconut shells is by making briquettes. briquettes have potential as a substitute for coal, and more environmentally friendly. This study aimed to determine the effect of adhesive type on the quality of young coconut shell briquettes. This research is a laboratory experiment, using a Quasi Experimental Design with Post-test Only Design. The raw materials used in this research are young coconut shells, tapioca flour, sago flour. Coconut shells that have become charcoal powder are mixed with sago and tapioca starch adhesives, with adhesive mass composition of 5%, 10% and 15%. The results showed that the average value of moisture content of young coconut shell briquettes was 3.37% to 4.50%; ash content was 6.40% to 7.82%; bound carbon content was 78.15% to 80.57% and volatile matter content was 12.43% to 15.44%. Young coconut shell briquettes with tapioca and sago starch adhesives produce briquettes that meet the required SNI. Keywords: Young Coconut Shell, Briquettes, Tapioca, Sago  ABSTRAK Limbah dari batok kelapa muda hasil dari penjual kelapa muda biasanya akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah yang mengganggu lingkungan. Upaya untuk melakukan pengolahan batok kelapa muda salah satunya dengan membuat briket. Briket bioarang berpotensi sebagai pengganti batu bara, dan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis perekat terhadap kualitas briket batok kelapa muda. Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan menggunakan rancangan Quasi Experimental Design dengan rancangan Post-test Only Design. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah batok kelapa muda, tepung tapioka, tepung sagu. Batok kelapa yang telah menjadi serbuk arang dicampur dengan perekat tepung sagu dan tapioka, dengan komposisi massa perekat 5 %, 10 % dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata kadar air briket batok kelapa muda 3,37 % hingga 4,50 %; kadar abu nilai rerata 6,40 % hingga 7,82 %; kadar karbon terikat nilai rerata 78,15 % hingga 80,57 % dan kadar zat menguap nilai rerata 12,43 % hingga 15,44 %. Briket batok kelapa muda dengan. perekat tepung tapioka dan sagu menghasilkan briket yang sudah memenuhi SNI yang di persyaratkan. Kata Kunci: Batok Kelapa Muda, Briket, Tapioka, Sagu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025