Claim Missing Document
Check
Articles

BATU BARA SEBAGAI ADSORBEN Adeko, Riang
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 10 Nomor 1 April Tahun
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.379 KB) | DOI: 10.33088/jmk.v10i1.330

Abstract

Providing clean water to the community has a very important role inimproving the environment or public health, which has a role in reducing the number ofpeople with the disease, especially those related to water, and its role in improving thestandard or level / quality of life. initial survey conducted on February 20, 2016 in RW.03 Village Rawa Makmur Permai Bengkulu City after measurements were obtained Iron(Fe) 0.9 mg / L; Manganese (Mn) of 0.87 mg / L. From the measurement results in theinitial survey is known that water wells RW.03 village residents Rawa Makmur PermaiBengkulu city still exceeds the threshold required by Permenkes RI 416 / Menkes / per /IX / 1990. The purpose of this study was to determine the reduced levels of Fe and Mnbefore and after treatment by using a variation of coal thickness of 20 cm, 30 cm and 50cm as well as to the most effective menegetahui thickness variation to reduce levels of Feand Mn. This research uses experimental methods pure (True Experimental) experimentaldesign with Pre-Post test, the research conducted before and after treatment. Then lookfor the difference between the measurement of both, and the difference is considered as aresult of treatment. Results of the study is the reduction of Fe content using coaldecreased by 42% and decreased levels of Mn using coal decreased by 35%. The resultshowed that the thicker the more effective adsorbent decline.
EFEKTIVITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN METODE AERASI UNTUK MENURUNKAN KADAR BOD Adeko, Riang; Widada, Agus
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.301 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i1.499

Abstract

The tofu industry is a food industry that uses raw materials from soybeans, where tofu is one of the processed products of soy extract done with the addition of vinegar. The liquid waste of tofu which is produced contains many suspended and dissolved solids, if the tofu waste is directly discharged into the body of water will affect the survival of biota in suangai and pollute the environment, if this is left, the waste will change color into black and foul smelling colat, also will pollute the soil and disrupt the living things around it.Jenis penelitian quasi experiment, desain penelitian pre-post test. Alat dan bahan kontainer plastik 90 lt, aerator, pompa air, selang, media pecahan batu bata. Penelitian ini dilakukan dengan variasi ketebalan media 10 Cm, 20 Cm, 30 Cm dan lama waktu kontak 3 hari, 6 hari dan 9 hari. Pengukuran parameter BOD dilakukan sebelum dilakukan perlakuan dan setelah perlakuan pada hari ketiga, keenam dan kesembilan. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu air limbah berdasarkan PerMenLHRI No. 15 Tahun 2014. Data dianalisis secara univariat dan di sajikan secara deskriptif.Hasil Uji Statistik Kruskall Wallis didapatkan tidak ada perbedaan kadar BOD ketebalan media pecahan batu bata 10 Cm, 20 Cm, dan 30 Cm baik pada hari ke 3, 6 dan 9. Penurunan BOD yang paling efektif pada ketebalan 10 Cm hari ke 6 terjadi penurunan sebesar 64,27 %.Penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pengolahan limbah tahu dan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penambahan bakteri yang spesifik untuk meningkatkan efektifitasnya.
PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN KOMBINASI LIMBAH BATUBARA DAN LIMBAH TEMPURUNG KEMIRI DI SUMUR GALI WARGA PADANG SERAI KOTA BENGKULU adeko, riang; ermayendri, defi
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.248 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.563

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, mandi, cuci, kakus dan sebagainya. Kegunaan air yang sangat penting bagi manusia adalah untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum, termasuk untuk masak, air harus mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan penyakit pada manusia. Survey awal yang dilakukan pada tanggal 08 Februari 2017 di sumur gali warga RT.08 Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh Besi (Fe) 2,28 mg/L; Mangan (Mn) 0,98 mg/L. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe dan Mn sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan batubara 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe dan Mn. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni (True Experimental) dengan desain Post Test with control group ,yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dan kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya, serta perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian yang dilakukan mulai dari survey awal yang dibandingkan dengan baku mutu air bersih untuk sumur gali warga dikawasan RT. 08 Kelurahan Padang Serai belum memenuhi persyaratan atau melebihi ambang batas baku mutu yang dianjurkan. Setelah dilakukan Eksperimen terjadi penurunan kadar Fe dengan menggunakan kombinasi batu bara dan tempurung kemiri sebesar 84,21 % dan juga penurunan kadar Mn menggunakan kombinasi batu bara dan tempurung kemiri terjadi penurunan sebesar 69,38 %. Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.
PENGARUH COMMUNITY LED TOTAL SANITATION (PEMICUAN) UNTUK MENINGKATKAN AKSES JAMBAN (PILAR PERTAMA) SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN ermayendri, defi; adeko, riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.917 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.573

Abstract

Pendekatan baru dalam pembangunan kesehatan dengan konsep pemberdayaan menuntut keterlibatan masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan dan menentukan keputusan-keputusan mereka sendiri terhadap kegiatan pembangunan di kesehatan khususnya di bidang kesehatan lingkungan. Kegiatan PAMSIMAS dilaksanakan dengan metode partisipatoris. pengelolaan kegiatan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat melalui Tim Kerja Masyarakat (TKM) didampingi fasilitator. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program PAMSIMAS dengan uji “pengaruh” uji t dua sampel berpasangan (paired sampel t–test) untuk mengetahui pengaruh “pemicuan” terhadap peningkatan akses jamban. Proses fasilitasi CLTS (pemicuan) di masyarakat pada prinsipnya adalah pemicuan terhadap rasa jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa berdosa dan rasa tanggung jawab yang berkaitan perubahan kebiasaan atau prilaku BAB di sembarang tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh yang signifikan pemicuan terhadap peningkatan akses jamban di desa sasaran PAMSIMAS di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2016.
PENGARUH CANGKANG KOPI SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI Adeko, Riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.744 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.641

Abstract

Sumber air merupakan suatu komponen yang mutlak harus ada, karena tanpa sumber air sistem penyediaan air tidak akan berfungsi. Dengan mengetahui akan karakteristik masing-masing sumber air serta faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan air bersih. Pemakaian air bersih yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan. Kadar besi maksimum yang diperbolehkan ada di dalam air minum menurut Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 sebesar 1 mg/liter. Jenis penelitian yang akan dilakukan aujdalah semi eksperimen (pre experiment), dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group ,data diperoleh melalui pengujian laboratorium, dengan jumlah sampel 3 dengan varian ketebalan yang berbeda (20 cm, 30 cm, 40 cm),dianalisis dengan univariat dan penyajian distribusi frekuensi. Lokasi penelitian pada air sumur gali warga Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu dan diteliti di bengkel kerja (Workshop) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya penuruanan kadar besi (fe) pada air sesudah dilakukannya penyaringan menggunakan karbon aktif cangkang kopi sebesar 10% pada setiap 10 cm ketebalan. Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.
PENURUNAN KEKERUHAN DAN TSS PADA UNIT SEDIMENTASI DENGAN APLIKASI GRANITE PLATESETLLER DAN TANPA SETTLER INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH Ermayendri, Defi; Adeko, Riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.496 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.756

Abstract

Pengolahan air sederhana, sebenarnya sudah cukup lama pernah disosialisasikan. Namun, sampai saat ini akses air minum (bersih) di Indonesia masih saja rendah.Unit pengolahan air yang sangat penting adalah bak sedimentasi, karena unit ini berpengaruh besar terhadap unit proses sebelum dan setelahnya. Pengolahan air di perdesaaan, biasanya hanya menggunakan unit filtrasi sederhana berupa pasir dan ijuk. Jika kekeruhan air baku tinggi, penggunaan media pasir dan ijuk tidak efisien digunakan karena membutuhkan waktu lebih untuk pencucian ulang atau backwash media filternya.Penelitianinibertujuanmendesain model unit sedimentasi menggunakan settler modifikasi granite tile dan untuk mengetahui pegaruh “granite tile settler” dalam menurunkan total suspended solid dan kekeruhan pada unit sedimentasi pengolahan air bersih.HasilpenelitianmenunjukkanbahwaModel unit sedimentasi menggunakan settler modifikasi granite tiledapat dibangun dengan murah dan mudah diaplikasikan.Penambahan granite tile sebagai settler memberikan pengaruh terhadap penurunan kekeruhan dan TSS masing-masing dengan efisiensi 54,62% dan 61,82% sedangkan tanpa settler memberikan penurunan masing-masing dengan efisiensi 43,61% dan 43,83%.
KOMBINASI LIMBAH BATU BARA DAN LIMBAH CANGKANG KOPI SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI Adeko, Riang; Ermayendri, Defi
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.055 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.759

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, kakus, dan sebagainya. Survey awal yang dilakukan pada tanggal 08 Februari 2018 di sumur gali warga RT. 04 RW. 03 Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh Besi (Fe) 1,39 mg/L. Dari hasil pengukuran pada survey awal diketahui bahwa air sumur gali warga RT.04 RW.03 Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu masih melebihi ambang batas yang dipersyaratkan oleh Permenkes RI No.32 Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan kombinasi batubara dan cangkang kopi 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe. Jenis penelitian ini menggunakan metode semi eksperimen (Quasi Experimental) dengan desain post test with control group, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya dan perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian diperoleh variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe adalah dengan ketebalan 50 cm yang dapat menurunkan kadar besi (Fe) hingga 51,79 %.
PENGARUH SERBUK BIJI KECIPIR SEBAGAI KOAGULAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN RAWA MAKMUR Adeko, Riang; Mualim, Mualim; Octafia, Mifta
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.519 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i2.956

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Air bersih merupakan air yang harus bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Air keruh dan kotor merupakan penyebab penyakit-penyakit infeksi seperti : Typus abdominalis, Cholera, Diare, dan Dysentri biciller. Walaupun bakteri penyebab penyakit dapat dibunuh dengan memasak air hingga mendidih, tetapi juga terdapat zat berbahaya terutama logam yang dapat menyebabkan keracunan.Penelitian ini menitikberatkan pada penggunaan biji kecipir sebagai koagulan alami sehingga dapat diketahui kemampuan serbuk biji kecipir dalam menurunkan kadar kekeruhan pada air sumur gali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan koagulasi-flokulasi dan sedimentasi. Sampel air yang digunakan adalah air sumur gali warga Kelurahan Rawa Makmur. Hasil uji awal sampel dengan tingkat kekeruhan sebesar 139 NTU, variabel yang digunakan dalam proses koagulasi adalah dosis koagulan. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil dengan dosis pertama rata-rata 106,6 NTU, dosis kedua rata-rata 124 NTU, dosis ketiga rata-rata 139 NTU, dosis yang paling efektif adalah 0,02 gram dengan rata-rata 106,6 NTU. Bagi Masyarakat diharapkan penelitian ini dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memperbaiki kualitas fisik dari air sumur gali terutama perbaikan turbiditas atau kekeruhan, selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih bagus luas dengan menggunakan koagulan alami dari biji-bijian untuk memperbaiki turbiditas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DRYER PT. BUKIT ANGKASA MAKMUR (BAM) DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Mualim, Mualim; Adeko, Riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.619 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1017

Abstract

Stres kerja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor diluar organisasi, faktor organisasi, faktor internal individu dan faktor kelompok. Berdasarkan survey awal di PT BAM diperoleh data kecelakaan kerja berat terjadi 2 tahun berturut-turut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja bagian dryer PT. Bukit Angkasa Makmur di Kabupaten Bengkulu Tengah. Jenis penelitian diskriptif bersifat analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi dan sampel berjumlah 90 pekerja (total sampling). Instrumen menggunakan wawancara dan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat dilanjutkan dengan uji multivariat Logistic Regression (α=0,05). Hasil uji bivariate diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan stres kerja (p=0,045<0,05), tingkat pendidikan dengan stres kerja (p=0,025<0,05), masa kerja dengan stres kerja (p=0,014<0,05), dan psikososilal dengan stres kerja (p=0,00<0,05). Sedangkan hasil uji multivariate menunjukkan bahwa hanya psikososial yang masih mempunyai hubungan tingkat stress kerja p=0,00<0,05 dengan nilai Odds Ratio (OR) = 19,67. Disarankan perusahaan dapat menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan dapat menciptakan situasi lingkungan psikososial yang baik agar individu merasa nyaman berada dalam kelompok dan organisasinya sehingga dapat menghasilkan produktifitas peningkatan mutu pekerjaan.
KOMBINASI LIMBAH SEKAM PADI DAN LIMBAH KULIT KAPUK SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DI SUMUR GALI WARGA RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU Adeko, Riang; Mualim, Mualim
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.608 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1018

Abstract

Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air dan atmosfer). Bumi di lindungi air sebanyak 70% sedangkan sisanya (30%) berupa dataran (dilihat dari permukaan bumi).Udara mengandung zat cair (uap air) sebanyak 15% dari tekanan atmosfer. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, kakus, dan sebagainya. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 13 Februari 2019 kondisi air sumur gali warga RT 13 RW 03 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh hasil kekeruhan 113 NTU, Ph 6,50 ; Besi (Fe) 4.830 mg/l; dan kesadahan 1,02 mg/L. Dari hasil pengukuran pada survey awal diketahui bahwa air sumur gali warga RT 13 RW 03 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu masih melebihi ambang batas yag dipersyaratkan oleh Permenkes RI No.32 tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan kombinasi limbah sekam padi dan limbah kulit kapuk 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain post test only control group design, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya dan perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian diperoleh variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe adalah dengan ketebalan 50 cm yang dapat menurunkan kadar besi (Fe) hingga 90.75 %. Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.